informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Batam For Gaza

Galang Dana Buat Palestina
BATAM HARI INI - Aksi solidaritas untuk Palestina mulai gencar dilakukan sejumlah lembaga dan perkumpulan yang ada di Kota Batam.
Feel and Follow Us (F2U) Foundation Kota Batam, salah satu perkumpulan yang menggelar penggalangan dana buat Palestina, telah berhasil mengumpulkan sekitar Rp33 juta.

Ketua Umum F2U Kota Batam Andika menyampaikan, pihaknya bekerjasama dengan komunitas sosial pemuda di Batam dalam menggalang dana tersebut. Uang sebesar Rp33 juta itu, adalah hasil penggalangan sebanyak 120 anggota yang menyebar di 8 titik lokasi di Batam.

"Kami menyebar di BCS, Simpang Jam,  Sei Harapan, Simpang Kabil, Simpang Gelael, Batuampar, Panbil dan Batam Centre. Kami melibatkan teman-teman dari komunitas sosial yang ada di Batam," kata Andika.

"Tujuan penggalangan dana ini, membantu saudara-saudara yang ada di Palestina, khususnya di daerah Gaza, yang sedang berjuang melawan Israel," tambah Andika.

Sementara itu, Awang, perwakilan dari Budak Melayu Comunity Batam (BMCB) menjelaskan, mereka mau ikut menggalang dana karena peduli dengan penderitaan masyarakat Palestina.

"Sedih melihat saudara-saudara yang berada di Palestina, semoga penggalangan dana ini dapat meringankan penderitaan saudara-saudara kita," ungkap Awang.

Senada juga disampaikan Awaluddin, perwakilan dari Baitul Mal Hidayatullah (BMH).

"Alhamdulillah, hasil dari penggalangan dana yang diperoleh berjumlah Rp33.296.800, dan 13 RInggit Malaysia," ujarnya.

Aksi pengalangan dana buat Palestina mendapat simpati dan respon dari warga Batam.  Ahmad Fauzi, salah seorang pengendara motor di kawasan Batam Centre, menyatakan salut kepada pemuda Batam yang peduli dengan tragedi yang kini sedang terjadi di Palestina.

"Pemuda Batam luar biasa, dalam kondisi puasa masih mau panas-panasan di jalan demi saudara-saudara di Palestina," ujarnya. 

Sementara itu, Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) Kepri yang sejak tujuh hari lalu melakukan penggalangan dana untuk Palestina sudah berhasil mengumpulkan Rp400 juta. 

"Kami bersama seorang ulama dari Palestina berhasil mengumpulkan sekitar Rp400 juta dari sejumlah penggalangan dana di Kepri selama tujuh hari. Sejumlah sumbangan juga berhasil dikumpulkan mahasiswa dalam aksi serupa," kata Ketua KNRP Kepri, Bachtiar di Batuaji, kemarin.

Ia menambahkan, bagi masyakarat yang ingin menyumbang bisa menyalurkannya via rekening atas nama KNRP Kepri di Bank Syahriah Mandiri  dengan nomor rekening 701.723.4204. 

Di Yogyakarta, aksi solidaritas untuk Palestina yang dilakukan sejumlah lembaga mahasiswa di pada akhir pekan lalu mampu menggalang dana hingga puluhan juta rupiah. Aksi baru digelar sekali dalam sehari setelah Gaza dibombardir Israel sejak 8 Juli lalu lewat operasi yang disebut Operation Protective Edge.

Komite Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) DIY menggelar aksi solidaritas untuk Palestina pada Jumat pagi (11/7), di Titik Nol Kilometer Yogyakarta. Target mereka, satu jam aksi bisa mengumpulkan dana sebesar Rp 4juta. Ternyata dana yang terkumpul hingga sebelum Shalat Jumat itu telah melebih ekspektasi. 

"Dana yang kami kumpulkan dari sumbangan masyarakat mencapai Rp20.002.850," kata koordinator aksi KAMMI DIY, Ardio Sagita, kemarin. Jumlah dana sumbangan itu langsung dikirimkan melalu rekening KAMMI Pusat. Lembaga di pusat itu masih menunggu pengumpulan dana dari KAMMI di berbagai daerah di Indonesia. KAMMI DIY juga masih membuka penggalangan dana melalui pengurus KAMMI di tiap perguruan tinggi. 

Penggalangan dana juga dilakukan Aliansi Mahasiswa UGM Peduli Palestina. Aliansi yang terdiri dari badan eksekutif mahasiswa (BEM) juga sejumlah lembaga dakwah kampus di Universitas Gadjah Mada (UGM) itu mengumpulkan dana di masjid kampus. Termasuk juga aksi di Titik Nol Kilometer Yogyakarta yang digelar Sabtu (12/7) sore lalu. Jumlah dana yang sudah terkumpul mencapai Rp10.037.500.

Boikot Produk Israel

Kecaman kepada Israel karena memborbardir pemukiman sipil di Gaza, Palestina memantik reaksi banyak pihak. Termasuk kalangan mahasiswa dari tanah air.

Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya bahkan mendesak pemerintah mengirim pasukan perdamaian untuk membebaskan rakyat Palestina dari kekejaman militer Israel.

Aris, juru bicara PMII Surabaya, Minggu (13/7), menyebut Palestina adalah negara sahabat. Mereka ikut membantu Indonesia saat berjuang untuk mendapat pengakuan kemerdekaan dari dunia internasional.

"Umat muslim termasuk di Indonesia harus terpanggil. Agresi militer Israel ini sangat biadab, ini mencoreng umat Islam, justru dilakukan di bulan suci Ramadan, tidak ada alasan untuk tidak ikut membantu," kata Aris.

Menurut dia, pemerintah RI harus berani mendesak Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengeluarkan resolusi bahwa zionis Israel adalah musuh bersama yang merusak perdamaian di dunia.

"Kalau perlu Indonesia kirim pasukan untuk membantu rakyat Palestina membalas agresi dan kebiadaban Israel," tegasnya.

Wajib hukumnya, Aris melanjutkan, seluruh umat muslim di dunia membantu rakyat Palestina lepas dari kebiadaban zionis Israel. Misalnya dengan cara menghukum Israel.

"Yang paling mudah adalah boikot, jangan beli barang-barang produk Israel dan negara sekutunya," ujar dia.

Tak hanya meminta untuk memboikot produk Israel, mereka juga menggelar sholat gaib di Monumen Gubernur Suryo Surabaya.

"Ya Allah turunkanlah para malaikatMu untuk membantu rakyat Palestina dari kebiadaban Zionis Israel sekaligus membantu menghancurkan kaum laknatullah," begitu doa yang mereka ucapkan untuk warga Palestina.    

Israel Peringatkan

Hingga kini, ribuan warga Palestina di Kota Gaza dilaporkan telah meninggalkan rumah mereka menyusul ancaman serangan udara oleh Israel. Seperti diketahui, Israel menjatuhkan selebaran di Beith Lahiya, di mana 70.000 warga Palestina tinggal. Dalam selebaran itu, penduduk diminta segera mengungsi dari kediaman mereka.

Selebaran peringatan yang disebar oleh Israel mencantumkan jalan-jalan yang bisa dilalui oleh penduduk dengan aman serta menyatakan bahwa pasukan Israel berencana menyerang setiap wilayah di mana roket diluncurkan. Namun, dalam selebaran itu tidak dijelaskan apakah serangan akan mencakup pasukan darat.

Ini pertama kalinya Israel memperingatkan warga Palestina untuk mengosongkan tempat tinggal mereka dalam area yang luas. Peringatan sebelumnya hanya melalui telepon atau rudal "knock-on-the-door" tanpa hulu ledak eksplosif yang diarahkan langsung ke rumah individu yang akan diserang.

Sementara itu, dalam sebuah pernyataan di radio Hamas, Kementerian Dalam Negeri Gaza menolak peringatan yang disebar oleh Israel dan menyebutnya sebagai "perang psikologis". Kementerian Dalam Negeri Gaza juga menginstruksikan penduduk yang meninggalkan rumah untuk kembali dan yang lainnya tetap bertahan.

Juru bicara badan PBB untuk pengungsi di Palestina atau United Nations Relief and Works Agency yang tidak disebutkan namanya mengatakan, setidaknya ada 4.000 warga Palestina mengungsi dari Beith Lahiya. Mereka berkumpul di delapan sekolah yang dikelola PBB di Kota Gaza. 

Beberapa warga tiba dengan menggunakan gerobak yang ditarik dengan keledai. Gerobak mengangkut anak-anak, tas, dan kasur. Ada juga yang datang dengan mobil.

Salah seorang warga yang tampak masih mengenakan piyama mengatakan bahwa beberapa penduduk telah menerima telepon peringatan untuk segera keluar. "Apa yang bisa kami lakukan? Kami harus lari untuk menyelamatkan kehidupan anak-anak kami," ujar Salem Abu Halima (25 tahun) ayah dari dua anak.

Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, sedikitnya 160 warga Palestina, termasuk 135 warga sipil, tewas akibat serangan Israel, selama enam hari terakhir. Dari angka tersebut, sebanyak 30 korban tewas adalah anak-anak. Adapun lebih dari 1.000 orang dilaporkan terluka.

Pada Minggu pagi, seorang wanita Palestina dan balita perempuan berusia tiga tahun meninggal akibat serangan udara Israel. Beberapa jam sebelumnya, 18 orang juga dilaporkan tewas ketika Israel menjatuhkan bom ke rumah kepala polisi Gaza. (cw94/cw81/vvn)



@



1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Batam For Gaza