informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Ramadhan Datang Penambang Pasir Tetap Merajalela

BATAM HARI INI -- Penambang pasir ilegal di Tembesi tetap beroperasi. Padahal, pertambangan ini merupakan target Penyidik Pengawai Negeri Sipil (PPNS) Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bapedal) Batam.
Pantauan di lapangan, ada tiga titik lokasi yang tetap menjalankan aktivitasnya seperti biasa. Adapun ketiga titik tersebut yakni Tembesi Pos, Tower dan Tanjunguncang. Mereka tidak memperdulikan pemerintah yang sudah melarang untuk menjalankan kegiatan yang melanggar aturan itu.

Contoh sebelumnya yang diberikan Bapedal Batam dengan menindak sejumlah penambang liar ini tidak membuat mereka jera. Setiap hari, dari ketiga lokasi ini puluhan lori wara wiri dari tempat ini. Adapun hasil penambangan ilegal ini dikirim ke panglong yang ada di Batuaji dan Sagulung. 

Sementara itu, di lokasi ini menggunakan mesin pompa penyedot. Puluhan mesin dompleng yang berukuran besar, saling bersahut-sahutan untuk melakukan eksploitasi alam. Dan tidak ketinggalan, ratusan pekerja tersebar di lokasi itu menjadi motor untuk melakukan pengrusakan alam.

"Iya kita masih buka bang, tapi kadang takut ada razia. Jadi sistemnya hanya melihat keadaan saja," aku Pandi, nama samaran, dilokasi tambang pasir ilegal, siang kemarin. Dia juga mengatakan, bagaimana pun caranya, tambang pasir ilegal ini pasti buka terus, karena dari awal sudah terbiasa bekerja di tempat ini dan tak ada lagi jera-jeranya.

Kalau tak salah dengar, katanya, pihak pengelola sigap membuat koordinator di lapangan (korlap) untuk mengetahui razia, jadi gampang untuk beritahu kepada pekerja yang didalam hutan itu. Maka itu kalau ada melakukan razia, mereka atau pekerja langsung siap kabur.

"Pihak pengelola atau pemodal sudah membuat korlap dipinggir jalan pintu masuk hutan. Jadi gampang untuk beritahu kepada pekerja yang didalam hutan itu, makanya kalau ada razia, pekerja gampang kabur meninggalkan lokasinya," katanya.

Untuk diketahui, saat ini Bapedal masih melakukan penyidikan terhadap status kepemilikan tujuh alat alat berat yang disita dari penambangan pasir ilegal di Tembesi. Pihak Bapedalda Batam baru memeriksa dua orang pemilik.

"Baru dua yang mengaku sebagai alat berat, sedangkan yang lain belum ada yang mengaku dan masih ada penelusuran kedepannya," kata Dendi Purnomo, kepala Bapedalda kota Batam.

Selain itu, pihaknya juga telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus penambangan pasir ilegal tersebut, yakni Andika yang sudah ditahan. Sedangkan berinisial BB dan AC saat ini masih kabur dan sedang dilakukan pencarian.

"Dua tersangka yang kabur kita sudah cari sampai kerumahnya. Bahkan kita intip tetap tak ketemu," kata Dendi. (HK/dedi)



@



1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Ramadhan Datang Penambang Pasir Tetap Merajalela