informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Korupsi Di Bandara Hang Nadim, Kerugian Capai 5 Miliar

Korupsi di Bandara Hang Nadim Rugikan Negara Capai Rp5 Miliar
BATAM HARI INI – Temuan kerugian negara bertambah dalam kasus dugaan korupsi pengadaan fasilitas listrik Bandara Hang Nadim Batam. Dari semula Rp 3 miliar menjadi Rp 5 miliar. Mantan Kepala Bandara Hang Nadim Batam, Hendro Harijono dan Kepala Bidang (Kabid) Kelistrikan Bandara Hang Nadim, Waluyo sebagai tersangka dalam kasus ini.

”Angka kerugian negara bertambah menjadi Rp 5 miliar lebih. Berapa angka lebihnya saya lupa, ada diberkas,” kata Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Batam Tengku Firdaus di ruang kerjanya, kemarin.

Ia mengatakan kerugian negara bertambah setelah adanya perhitungan ahli dari Asosiasi Kontraktor Listrik Indonesia (AKLI) yang lebih paham mengenai harga peralatan kelistrikan. Padahal sebelumnya, Kejari Batam telah menghitung kerugian negara hanya Rp 3 miliar dari nilai proyek belasan miliar tersebut.

”Kita baru dapat hasilnya, kemarin (Senin, 14/7) dari AKLI. Dan ternyata bertambah dari perhitungan awal yang hanya Rp 3 miliar. Hitungan kita kemarin masih kasar, makanya kita butuh bantuan ahli,” ujar Firdaus.

Menurut dia, perhitungan kerugian negara sebesar Rp 5 miliar tersebut akan dimasukan dalam berkas surat dakwaan kedua tersangka. Dimana kedua tersangka diduga telah memperkaya diri dengan menyelewengkan separuh anggaran fasilitas listrik untuk memperkaya diri.

”Pemberkasan hampir selesai, apalagi sudah ada kerugian negara. Dalam waktu dekat berkas akan diserahkan ke Jaksa penuntut umum. Dan mudah-mudahan, setelah Lebaran berkas kedua tersangka kita limpahkan ke Pengadilan Tipikor,” terang Firdaus.

Dilanjutnya, hingga hari ini pihaknya masih menunggu kesiapan saksi dari dua rekanan pengadaan fasilitas listrik. Pasalnya, dua kali dipanggil, saksi tersebut tak pernah datang. ”Panggilan pertama, mereka mengaku sakit. Tapi panggilan kedua tak ada jawaban. Minggu depan kita jadwalkan kembali panggilan. Dan apabila saksi tak datang, maka kita akan lakukan upaya panggilan paksa. Dan itu punya hak untuk memanggil paksa untuk melengkapi berkas penyidikan,” jelasnya.

Tak hanya itu, untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan atau menghilangnya saksi, pihaknya telah melakukan pencekalan. ”Ada beberapa nama yang telah kita cekal. Saya tak bisa sebutkan, karena ini masih skopnya penyidikan,” sebutnya.

Dalam kasus ini, Firdaus mengaku lebih memprioritaskan pengembalian anggaran negara akibat korupsi tersebut.

”Kita tak menyarankan untuk pengembalian, kalau ada upaya baik dari mereka, kenapa tidak. Itu jadi pertimbangan kita untuk mengajukan penuntut. Siapapun, prioritas kita adalah untuk mengembalikan anggaran,” pungkas Firdaus.

Kasus ini mulai disorot Kejari Batam sejak akhir 2013 lalu. Kejaksaan menduga ada beberapa penempatan pos anggaran yang tidak sesuai untuk pengadaan genset yang menelan anggaran belasan miliar. Keduanya ditetapkan sebagai tersangka karena dianggap paling bertanggungjawab terhadap pengadaan fasilitas badara tahun 2012. Saat itu keduanya bertugas sebagai Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dalam proyek bernilai Rp 11 miliar itu. Kejari Batam pun melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap lebih dari puluhan saksi. Kuat dugaan, genset yang seharusnya dibeli baru menggunakan dana dari APBN, ternyata dalam pelaksanaannya dibeli di Singapura dalam kondisi bekas dan baru saja tiba di Batam. (BP/she)



@



1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Korupsi Di Bandara Hang Nadim, Kerugian Capai 5 Miliar