informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Selamat Tinggal "Gelper" Batam

Warga Batuaji dan Sagulung mendukung penutupan gelanggang permainan (gelper) oleh tim terpadu Pemko Batam. Mereka berharap penutupan itu, tidak hanya menjelang pelaksanaan MTQ tingkat Nasional saja, tetapi selamanya.
Dinilai Meresahkan Masyarakat

BATAM HARI INI- Warga Batuaji dan Sagulung mendukung penutupan gelanggang permainan (gelper) oleh tim terpadu Pemko Batam. 

Mereka berharap penutupan itu, tidak hanya menjelang pelaksanaan MTQ tingkat Nasional saja, tetapi selamanya.
Karena, menurut mereka, keberadaan gelper di kawasan mereka sudah sangat meresahkan.  Saat sebagian warga menikmati istirahat malamnya, di luar  masih terdengar suara ribut-ribut dari arena gelper.  

" Warga ingin hidup tenang di rumahnya. Tapi, kalau sebentar-bentar terdengar bunyi petasan atau mercon  menjadi terganggu akibat bunyi suara berisik pemain dan mesin gelper tersebut. 

Arnia, warga Batuaji yang ditemui di pasar Fanindo, Batuaji mengaku sangat senang tim gabungan turun langsung ke lapangan. Sebab, selama ini praktik perjudian jenis gelper tidak pernah tersentuh hukum. "Saya senang arena judi ini ditutup, karena meresahkan warga sekitar," kata Arnia.

Meski demikian ia tetap bertanya dalam hati. Dimana aktivitas gelper yang berkedok gelanggang permainan ini marak bak jamur di musim hujan. Namun mengapa baru sekarang ditindak. Jangan-jangan razia ini hanya sock teraphy saja.

" Kenapa selama ini tidak ditutup. Kemana tim terpadu itu. Sekarang dirazia lagi, ada apa ini. Jangan-jangan razia ini hanya sock teraphy saja, supaya tetap buka keesokan harinya," ujarnya.

Sementara itu, pemilik gelper di belakang Pqasar Melayu Blok F No 16 terlihat komplain dan marah-marah ke tim terpadu.  Ia protes karena tim terpadu selama ini tidak pernah tegas terhadap aktivitas gelper ini. Sementara gelper hanya permainan saja. 

" Saya maunya tutup semuanya. Jangan satu  tutup, yang lainnya dibuka. Jadi saya harap razia ini ada manfaatnya. Kalo ada yang buka, saya akan lapor langsung ke polresta Barelang," tegasnya di pasar Fanindo. 

Gembok Gelper Batuaji dan Sagulung

Pada bagian lain, tim terpadu yang bergabung TNI AL,TNI AD dan Polisi, Dinas Pariwisata dan Budaya (Disparbud) serta Satpol PP Pemerintah Kota (Pemko) Batam hinga kejaksaan Batam, menggelar razia gelanggang permainan (Gelper) didaerah Batuaji dan Sagulung sejak Kamis (27/2) siang.

Titik gelper tersebut diantaranya  Mitra Mall lantai II, pasar Fanindo lantai II, ruko Merlion Square lantai II, ruko Batavia, belakang Pasar Melayu dan ruko Waheng Center hingga ruko Basecamp, Sagulung. Selain itu, ruko Senawangi center.

Kemudian, saat ditelusuri di belakang pasar Melayu terdapat 10 mesin jacpok maupun gelper. Sementara di ruko Merlion Square Batuaji sebanyak 40 mesin. Tak hanya itu, ruko Fanindo baru masuk mesin dan masih kondisinya berantakan. 

Untuk tempat-tempat yang terdapat mesin gelper tim gabungan langsung memasang garis polisi (police line) dan menggembok lokasinya. Saat razia itu, pemilik dan pengawas tidak berada di tempat. Diduga razia itu sudah sampai ke telinga mereka sebelumnya. 

Dalam penggerebakan itu dipimpin langsung Kapolresta Barelang Kombes Mohammad Hendra Suhartiyono dan Dandim 0316 Batam,  Letkol Arh Harvin Kidingallo.

Kabid Sarana dan Objek Wisata Disparbud Kota Batam Rudi Panjaitan mengatakan, beberapa gelper tersebut terpaksa disegel karena tidak memiliki izin operasional. Informasinya, ada sepuluh lokasi, tapi ketika didatangi tim terpadu hanya tiga yang sedang beroperasi, sedangkan tujuh sudah disegel. (hk/cw71)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Selamat Tinggal "Gelper" Batam