informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Pegawai Honorer Terlibat Pembunuhan WNI Di Batam ?

PNS Pemko Batam
BATAM HARI INI -- Perburuan tim Buser Polsek Belakangpadang terhadap tiga perampok Warga Negara Singapura, Abdul Rahman, 43, dan istrinya Meri Lasmini, mulai menemukan titik terang.
Satu pelaku berinisial Ik, yang bertugas menunggu sekaligus mengantar jemput kedua kawannya selaku eksekutor menggunakan boat sewaan dibekuk di Belakangpadang, Rabu (5/2) malam. Pelaku ini diduga honorer Pemko Batam yang sehari-harinya dinas di kantor kecamatan Belakangpadang.
Hal ini dikatakan oleh Kapolsek Belakangpadang, Kompol Heri Adhar, melalui Kanitreskrimnya, Iptu Muhammad Hasbi melalui sambungan telepon, tadi sore (6/2).
“Ya satu orang sudah kami amankan. Tapi, sampai sejauh mana keterlibatannya masih kami periksa secara intensif. Apakah Ik terlibat langsung turut membantu perampokan itu seperti menunggu, mengantar maupun menjemput menggunakan boat sewaan, masih kami dalami,” ujar mantan Wakapolsek Sekupang ini.
Ik sendiri merupakan warga Belakangpadang. Informasi yang didapat dari salah satu kawan dekat Ik, Rabu siang, Ik masih nampak dirumahnya. Bahkan ia sempat berbincang dengan kawan dan tetangganya. Pekerjaan sehari-hari Ik adalah pegawai honor di Kecamatan Belakangpadang.
Saat awal dicokok Buser Polsek Belakangpadang, Ik tak melawan. Namun ia tetap bersikeras tak mau mengaku kalau kedua kawan yang diantarnya itu hendak merampok.
“Ik akui kalau dia yang antar dua kawannya itu (otak pelaku,red) pakai boat sewaan. Tapi dia tidak tahu mereka akan merampok. Hanya minta diantar ke rumah panggung di Dapur Arang Tanjungsari Belakangpadang,” terang Hasbi.
Diberitakan sebelumnya, Abdul Rahman yang merupakan Warga Negara (WN) Singapura langsung diikat tangan dan kakinya dengan kabel instalasi listrik, begitu juga dengan istrinya Meri Lasmini (WNI) sekitar pukul
03.30 WIB, Minggu (2/1) lalu.

Setelah diikat, pelaku mengambil uang Rp 1 juta, jam tangan Rolex Oyster Prectmal seharaga S$ 7.000 (tujuh ribu dollar Singapura), handphone (HP) HTC, Smart Phone Samsung Note 1,  Smart Phone Samsung Note 10,1 dan barang perhiasan berupa mas dengan total kerugian Rp 125 juta. Kemudian pelaku meninggalkan korban dalam keadaan terikat. Sementara rumah korban berada ditengah laut, yang hanya bisa menggunakan sampan atau boat pancung sebagai alat transportasi.
Dia sendiri saat kejadian sedang terlelap tidur bersama istrinya. Dia pun tidak sadar pelaku perampokan masuk ke dalam rumahnya. Pelaku langsung mengancam dengan menggunakan parang dan golok kepada suami istri itu. Tanpa ada perlawanan pelaku kemudian mengikat dengan kabel instalasi listrik. (gas)




@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Pegawai Honorer Terlibat Pembunuhan WNI Di Batam ?