Hal ini menandakan bahwa tidak hanya Pertamina yang merasakan adanya penyelewengan pengisian solar, bahkan juga telah dirasakan pemerintah setempat.
Rudi yang sempat menangkap tangan pelangsir solar beberapa waktu lalu di SPBU di Tembesi pun berjanji akan menangkap lagi para pengguna solar nakal itu.
"Saya lagi masang orang, akan saya tangkap sendirian. Kita akan laporkan ke polisi, saya lagi nunggu momentum yang tepat saja. Anggota saya sudah ke lapangan. Termasuk pangkalan-pangkalan gas nakal. Semuanya samalah itu, akan kita tangkap," kata Rudi tegas, belum lama ini.
Namun demikian, janji Rudi tersebut ditanggapi dengan pesimisme oleh warga, mengingat penangkapan terhadap pemain solar beberapa waktu lalu hanya menyentuh operator alias pelaku lapangan, bukan aktor intelektualnya.
"Itu, yang ditangkap di SPBU Top100 Tembesi cuma operator lapangan. Pemilik mobil yang menjadi aktor intelektualnya masih melenggang sampai sekarang," kata Sutan, warga Batam.
Seperti diberitakan sebelumnya, Juneri, sopir mobil pelansir solar Toyota Corolla nopol BM 1081 XV yang tertangkap tangan oleh Wakil Wali Kota Batam Rudi di SPBU Dumas Mitra Anugerah Batam, Top 100 Tembesi, akhirnya ditetapkan Satreskrim Polresta Barelang sebagai tersangka.
"Sopir mobil pelansir yang tertangkap tangan oleh Wakil Wali Kota Batam dalam sidaknya kemarin sudah kita tetapkan sebagai tersangka," kata Kasat Reskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indriyo, Jumat (8/3/2013) pagi.
Hasil penyidikan, dari dalam tangki modifikasi yang berada di mobil pelansir itu ditemukan solar sebanyak 66 liter, yang dibeli tersangka dari SPBU Dumas Mitra Anugerah Batam, Top 100 Tembesi tempat tersangka diamankan.
Editor: Dodo/Batamtoday
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Wawako
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten