Walikota Batam "Ahmad Dahlan" |
Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengaku belum bisa merealisasikan pemekaran Kecamatan pada tahun ini. Karena terkendala pegawai serta anggaran. Sedangkan untuk pemekaran membutuhkan biaya yang cukup besar serta tambahan pegawai yang cukup banyak.
Menurut Dahlan studi pemekaran Kecamatan dari 12 menjadi 20 yang dilakukan dari tahun 2010 sudah selesai tiga tahun yang lalu. Awalnya pemekaran kecamatan tersebut diwacanakan Dahlan dapat direalisasikan pada tahun ini.
”Tetapi kalau pemekaran dilakukan sekarang (tahun ini) dengan keadaan keadaan uang sekarang. Bisa-bisa gedean biaya tak langsung daripada biaya langsungnya,” ungkap Ahmad Dahlan usai meresmi Musabaqoh Tilawatil Quran (MTQ) Kecamatan Batam Kota, belum lama ini.
Menurut Dahlan untuk memekarkan Kecamatan dibutuhkan infra struktur atau gedung serta peralatannya. “Kalau belum bisa bangun gedung bisa sewa dulu,” ungkap Ketua Partai Demokrat Kota Batam ini.
Pemekaran satu Kecamatan saja, lanjut Dahlan minimum ada tiga kelurahan dibawahnya. Kalau menambah 8 kecamatan, berarti menambah 24 kelurahan. “Itu minum loh, perkawasannya bisa-bisa lima. Ada perangkat Kecamatan dan lima kelurahan lagi,” ujar Dahlan menjelaskan.Bukan hanya gedung, Pemko juga harus mempersiapkan Sumberdaya Manusia (SDM) atau pegawai. “Di dalamnya ada Camat, Sekcam Lurah, Seklur, Kasi dan lainnya,” ungkap Dahlan.
Sedangkan di Pemko Batam sendiri kekurangan pegawai, saat ini pegawai hanya sekitar 5.500 orang, belum termasuk honor. “Tiga tahun kita tak terima pegawai, kita berharap ada penerimaan. Kalau pegawai (PNS) kan lumayan dibayar pusat, sedangkan honor kita yang bayar,” ujar Dahlan.
Pemekaran Kecamatan dan kelurahan secara otomatis akan menambah perangkat RT dan RW.” Insentifnya tambah gede lagi, yang rame nanti media lagi. Angarannya besar banget untuk aparat,” bebernya sambil tersenyum.Namun disinggung berapa anggaran yang perlu dipersiapkan untuk pemekaran Kecamatan, Dahlan mengaku lupa. “Sudah lupa,” ungkapnya.
Dalam kesempatan itu Dahlan juga menjelaskan bahwa dengan SDM dan anggaran yang ada sekarang, Pemko belum siap memekarkan Kecamatan. Beda halnya seperti di Pulau Jawa, Pegawainya banyak, anggarannya pun besar. “Saya pernah bertemu dengan Bupati Kudus, pegawainya mencapai 13 ribu orang. Biayanya cukup besar untuk pegawai,” ungkapnya.
Begitupun di daerah Yogya, pegawainya jauh lebih besar, penambahan guru dan perawat terus berlangsung. “Tapi mereka kan kabupaten dan Kota yang sudah berdiri lama, sedangkan kita masih baru,” pungkasnya.
Sebelumnya Dahalan mewacanakan pemekaran wilayah Kecamatan pada tahun 2014. Dari kini, yang hanya 12 kecamatan menjadi 22 kecamatan.”Jumlahnya minimal 20 kecamatan,” katanya di Batam Kota, Jumat (1/2/2013)
Hal tersebut dilakukan karena tak seimbangnya Kantor Kecamatan atau kelurahan dengan jumlah penduduk. Sehingga pelayanan tidak tercover, saking banyaknya wilayah yang harus dilayani.
Beberapa kecamatan yang akan mengalami pemekaran, antara lain Kecamatan Batuaji, Sagulung, Batamkota, Batuampar, dan Nongsa.Kecamatan Batuaji dan Sagulung dimekarkan menjadi tiga kecamatan. Kecamatan Batamkota juga menjadi tiga kecamatan. Sementara kecamatan Batuampar dan Nongsa masing-masing akan dimekarkan menjadi dua kecamatan.
“Kalau saya tidak salah jumlahnya seperti itu. Pokoknya, hampir semua kecamatan di kota Batam dimekarkan. (Jumlah kecamatan hasil pemekaran) antara dua atau tiga kecamatan,” katanya waktu itu. (Batampos/hgt)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Walikota
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten