Taksi Blue Bird di Batam ditambah |
BATAM HARI INI - Ketua DPC Organda Kota Batam Aswen Dores menyesalkan penambahan 25 taksi blue bird untuk Kota Batam. Penambahan tersebut bertentangan dengan kesepakatan (MoU) antara Organda, Pemerintah Kota (Pemko) Batam dan Blue Bird. Dalam kesepakatan itu, jumlah blue bird yang boleh beroperasi di Batam hanya 50 unit.
" Waktu penandatangan MoU dengan Organda dan Pemko, Blue Bird sepakat hanya menggunakan 50 unit mobil saja dan tidak ada penambahan, "kata Aswen Dores yang dihubungi, kemarin.
Aswen menyebutkan, DPC Organda Kota Batam mengaku kecewa dengan Pemko Batam yang memberikan izin kepada manajemen blue bird. Sebagai pengurus organisasi angkutan darat yang memiliki peran, seharusnya Organda dilibatkan dalam pembahasan taksi di Kota Batam.
" Kenapa selama ini, peran DPC Organda tidak dianggap sama sekali oleh Dishub Kota Batam, baik itu dalam hal pertaxian maupun pandataan angkutan, "ucapnya.
Selama ini, lanjut Aswen, Pemko Batam hanya memikirkan kepentingan sepihak. Dimana sejak tahun 2000 silam, para supir taxi sudah berkontribusi atas pembangunan Kota Batam.
" Kenapa kami tidak dianggap sama pemerintah. Padahal, kami sudah melakukan peremajaan taxi sebanyak 80 persen, yang sudah berusia 13 tahun, "paparnya.
Menurut Aswen, sebaiknya Pemko Batam tidak perlu menambah armada Blue Bird. Pasalnya, seluruh taxi yang ada di Batam, sanggup buat mengcover masyarakat yang akan menggunakan taxi.
" Buat apa tambah armada Blue Bird, taxi yang ada saja sudah cukup menghandle seluruh masyarakat Batam, "sebutnya.
"Jangankan penambahan taxi blue bird, saat ini taxi sudah ada saja kesulitan, karena penumpang tidak terlalu banyak, "tambahnya.
Sementara itu, Dinas Perhubungan juga membiarkan taxi yang tidak layak masih dibiarkan beroperasional di jalan. Untuk itu, pihaknya menghimbau agar membuat kajian ulang atas kebutuhan taxi di Kota Batam.
"Saya selaku Ketua DPC Organda Kota Batam, tidak melihat niat baik Dishub Kota Batam untuk membangun sistem transportasi yang kita harapkan bersama, "ungkapnya.
Sementara itu, ditempat terpisah, hal senada diucapkan oleh ketua forum peduli pengemudi taxi Batam Omo, bahwa pihaknya keberatan dengan penambahan 25 unit taxi Blue Bird di Kota Batam.
"Kami sudah sampaikan, kalau ada penambahan untuk taxi Blue Bird harus diberitahu ke kami, "tegasnya.
Menurut Omo, saat ini, sebanyak 25 taxi Blue Bird sudah ada di Batam, tidak hanya itu saja, platnya saja sudah kuning. Menurut informasi yang didapatkannya dari dinas perhubungan, bahwa untuk izin penambahan taxi belum diterima oleh Dishub.
"Yang saya herankan kenapa taxi Blue Bird itu sudah keluar plat kuningnya. Padahal, info yang saya dapatkan dari Dishub, bahwa mereka belum mengeluarkan izinnya, "ucapnya.
Kata dia, adanya penambahan taxi Blue Bird ini, berarti sudah melukai pengemudi taxi disini. Pasalnya, dikhawatirkan akan terjadi demo besar-besaran kalau pemerintah tetap mengeluarkan izin 25 unit taxi Blue Bird itu.
"Coba pemerintah bayangkan, sekarang hampir 80 persen taxi di Batam sudah melakukan peremajaan, setiap bulannya mereka (supir taxi) harus membayar cicilan mobilnya, sedangkan penumpang saat ini tidak terlalu ramai, kan kasihan kita melihat supir taxi. Apalagi ada penambahan 25 unit taxi Blue Bird, bisa-bisa para supir tidak sanggup membayar hutang-hutangnya, belum lagi buat keluarganya dirumah, "tandas Omo.(hk/Byu).
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Bisnis
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten