BATAM HARI INI - Badan Pengusahan (BP) Batam mempersilahkan Pemerintah Kota (Pemko) untuk merelokasi pedagang kaki lima (PKL) Jodoh Boulevard dan Tos 3000 di Pasar Induk Jodoh. Asalkan Pemko mematuhi mekanisme dan peraturan yang ada.
”Kita persilahkan, apalagi pengalokasiannya untuk kepentingan masyarakat,” ujar Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Publikasi dan Humas BP Batam, Ilham Eka Hartawan, Selasa (21/1).
Menurut Ilham, Pemko Batam bisa meminjam pakai Pasar Induk Jodoh kepada BP Batam. Pemeliharan gedung terutama kebersihan pasar tersebut nantinya menjadi tanggung jawab Pemko. ”Hal ini bisa dikomunikasikan, termasuk nanti apakah pendapatannya bagi hasil atau saperti apa,” ujarnya.
Namun, kata dia, apabila Pemko ingin mengalihkan aset Pasar Induk dari BP Batam, maka harus malaporkan dulu ke Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Berapa jumlah aset Pemko yang dibangun di sayap kiri dan kanan Pasar Induk. Begitupun BP Batam menghitung aset pasar tersebut. ”Kalau kita sudahada, aset kita di Pasar Induk mencapai Rp 6 miliar hingga Rp 7 miliar,” ungkapnya.
Namun sayangnya, Pemko Batam belum memberikan penghitungan aset tersebut, sehingga tidak pernah terealisasi. Padahal sudah kita tunggu sejak tahun 2011, tapi hingga saat ini belum ada. Akibatnya, penanganan penggunaan Pasar Induk tidak menemukan titik temu, akarena lambannya inventarisasi aset dari Pemko Batam. ”Jadi belum bisa juga melaporkan ke Kemenkeu, karena nantinya pemerintah pusat yang menentukan,” ungkapnya.
Ilham menuturkan, biasanya aset akan dialihkan ke kementerian terkait. Pemerintah pusat akan mengatur pengelolaan, serta sistem pendapatannya seperti apa. ”Pemko bisa pinjam pakai kepada pemerintah pusat selama dua tahun, kemudian bisa diperpanjang kembali. Biasanya seperti itu,” sebutnya.
Sebelumnya, Wakil Wali Kota Batam, Rudi mengaku bingung membenahi PKL di kawasan Jodoh Boulevarddan Tos 3000, Jodoh. Pasalnya tidak ada lahan untuk merelokasi para pedagang yang jumlahnya mencapai ratusan. ”Satu-satunya jalan, pedagang direlokasi ke Pasar Induk Jodoh. Permasalahannya lahan pasar induk bukan punya Pemko, tapi BP Batam,” kata Rudi beberapa waktu lalu.
Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan juga sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak) di kawasan Jodoh Boulevard. Bahkan, Dahlan bingung apa yang akan dibenahi di Jodoh Boulevard yang semakin semrawut. ”Kita mempunyai rencana untuk menertibkan para pedagang. Namun, kapan serta polanya seperti apa, masih memikirkannya,” kata Dahlan waktu itu.
Orang nomor satu di Pemko Batam ini juga belum mengetahui konsep apa yang akan diterapkan agarJodoh Boulevard terlihat rapi, bersih, dan indah. ”Konsepnya sedang kita bicarakan, jika sudah selesai nanti akan diterapkan,” ujarnya.
Lurah Jodoh Imam Tohari menambahkan, di kawasan taman Jodoh Boulevard ini, sedikitnya terdapat 350 PKL. Sebanyak 80 persen di antaranya merupakan pedagang yang telah ditertibkan, namun kembali lagi ke tempat itu. ”Sudah saya peringatkan, tetap saja kembali lagi,” ungkapnya.
Akibatnya, kawasan tersebut menjadi kumuh dan semrawut. Menurut Imam, Jodoh Boulevard berubah fungsi dari taman menjadi tempat para PKL. Di malam hari, kata dia. diramaikan dengan aktifitas judi dadu, PSK, serta transaksi narkoba. ”Kalau kata pak ustad menjadi tempat maksiat,” ungkap pria bertubuh kekar ini.(Batampos/hgt)
@
Tagged @ Pemko Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten