PSK Dolly diprediksi bakal Pindah ke Batam |
BATAM HARI ESOK - Lokalisasi prostitusi Dolly dan Jarak di Surabaya, Jawa Timur, resmi ditutup Rabu (18/6) malam. Yang mengejutkan, Pekerja Seks Komersial (PSK) di sana, sebagian akan bekerja di Batam karena mucikari mereka memiliki wisma di kota ini.
Pengakuan tersebut disampaikan Yuni, bukan nama sebenarnya, saat diwawancarai koran ini sebelum penutupan Dolly. Perempuan berusia 32 tahun itu mengatakan, setiap PSK yang bekerja di wisma tempat dia mengais rezeki dijanjikan tetap bisa melanjutkan profesinya. Namun, lokasinya tidak di Gang Dolly lagi.
”Kami akan dipindahkan ke kota. Bahkan, ada yang akan dipindah ke luar Jawa,” jelasnya.
Kepastian itu dia dapat ketika berbicara dengan pemilik wisma tempatnya mencari uang. Menurut ibu satu anak tersebut, pimpinannya mempunyai banyak wisma. Tempat pemuas nafsu itu berada di kota-kota besar seperti di Jakarta, Batam, Bali, serta Lombok. ”Pasti kami dikirim ke sana. Sehingga, kami tidak khawatir lagi,” ujarnya.
Jumlah PSK di Dolly dan Jarak sebanyak 1.449 orang. Sedangkan mucikari 311 orang.
Batam memang memiliki lokalisasi 1001 Malam atau kawasan Sintai di Tanjunguncang. Selain itu, di kawasan Nagoya juga ada sejumlah panti pijat yang juga melayani pijat plus-plus. Batam Pos pernah mengupas soal pijat plus-plus tersebut. Di luar rata-rata menawarkan pijat kesehatan, tapi di dalam para terapisnya menawarkan seks.
Soal banyaknya PSK Dolly yang akan dikirim ke Batam, ternyata juga diketahui Komisi IV DPRD Batam. “Jadi waktu kami kunjungan ke Surabaya terkait rencana pembubaran Dolly dan penanganan tempat-tempat maksiat di sana, waktu itu Dinsos (Dinas Sosial) Kota Surabaya mengumpulkan para mucikari. Tapi yang mengagetkan ada beberapa mucikari yang mengatakan akan mengalihkan jaringannya ke Batam, Bali dan Jakarta,” ujar Riki Syolihin, Ketua Komisi IV DPRD Kota Batam saat dihubungi Batam Pos, Rabu (18/6).
Para mucikari dan PSK yang tidak menerima opsi dari Pemerintah Kota (Pemko) Surabaya untuk beralih pekerjaan dan membuka usaha baru dengan uang saku yang ditawarkan, kata Riki, sepertinya lebih tertarik untuk hijrah ke kota-kota besar tersebut dan kembali melanggengkan bisnis haramnya tersebut.
Mengantisipasi hal itu, Riki meminta Dinas Sosial dan institusi terkait agar lebih waspada dan menggalakkan razia guna mencegah migrasi para mucikari Dolly beserta anak buahnya ke Batam. “Kalau pemerintah sigap, bisa dengan segera mendata dan memantau tempat-tempat hiburan atau lokasi prostitusi, agar jangan sampai mereka ketambahan yang dari Dolly itu,” katanya.
Pengetatan juga mesti dilakukan di titik gerbang kedatangan seperti di bandara dan pelabuhan. Pihaknya meminta dilakukan pemeriksaan ketat pada orang-orang yang dicurigai akan masuk Batam dan berasal dari Dolly.
“Semua pihak harus kerjasama untuk mencegah mereka pindah dan membuka prostitusi di Batam,” katanya.
Tak kurang dari 2 ribu pasang mata menjadi saksi deklarasi penutupan lokalisasi Dolly-Jarak tadi malam (18/6). Deklarasi itu menandai awal perwujudan rencana besar Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menutup lokalisasi yang pernah disebut sebagai yang terbesar se-Asia Tenggara tersebut secara tuntas.
@
Tagged @ Batam Hari Esok
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten