
Menurut Udin, perusahaan maincon yang memberi pekerjaan kepada subcon harus juga bertanggungjawab atas kejadian di PT Galangan Mercusuar tersebut. Menurutnya, seringnya perusahaan subcon yang bangkrut dikarenakan penawaran kerja yang sangat jauh di bawah harga pasaran.“Kami melihat pengawasan Disnaker tidak jalan. Sudah banyak kejadian serupa, tetapi kenapa tidak pernah ada jalan keluar dan penyelesaiannya,” kata Udin P Sihaloho, wakil ketua komisi IV DPRD Kota Batam.
“Ketika proyek berjalan, bulan pertama dan bulan kedua biasanya pembayaran masih berjalan lancar. Tetapi bulan berikutnya akan kelihatan bahwa nilai kontraknya dengan maincon terlalu rendah. Dan sudah dipastikan subcon itu akan bankrut. Di sini pengawasan yang sangat lemah,” katanya. (ian)
@
Tagged @ DPRD Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten