BATAM HARI INI - Perselisihan antara buruh anggota Serikat Pekerja Aneka Industri (SPAI) dengan manajemen PT Bintan Bersatu Apparel berakhir. Kedua belah pihak sepakat membina kerjasama untuk memajukan perusahaan dan menyejahterakan buruh.
Hal ini terungkap pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang difasilitasi Komisi I DPRD Batam. Dimana, perwakilan buruh langsung bertemu dengan pucuk pimpinan perusahaan yang ada di Singapura, Rabu (15/1/2014).
RDP yang berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, akhirnya menemukan titik terang. Pimpinan perusahaan yang dihadiri Miss Lyn dan Miss Molly mengungkapkan masih membutuhkan pihak buruh untuk kemajuan perusahaan. Demikian pula pihak buruh masih membutuhkan perusahaan untuk kesejahteraan.
Dikatakan Lyn, segala bentuk permasalahan yang terjadi di perusahaan hendaknya dibicarakan dengan baik. Buruh, bisa menyampaikan semua keluhannya langsung kepada Manajemen, tapi tidak harus melakukan aksi demo.
"Kita harus bekerjasama untuk saling menguntungkan. Segala bentuk masalah bisa diobrolkan, tidak harus demo karena akan membuat citra perusahaan buruk," kata dia.
Ia juga menyampaikan segala bentuk permasalahan yang lalu supaya diperbaiki bersama. Dengan artian mulai membuka lembaran baru untuk lebih baik terhadap perusahaan dan buruh kedepannya.
"Kami setuju untuk memperbaiki masalah lalu," ujar dia.
Sementara itu, mewakili buruh Ketua PUK SPAI FSPMI PT BBA, Yedi Supriadi, menyampaikan mereka juga ingin memajukan perusahaan. Namun, perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan para pekerja.
Segala permasalahan yang terjadi di masala lalu, lanjutnya, dapat diselesaikan asal pihak perusahaan mempunyai komitmen. Sebab, selama ini antara buruh dengan pihak manajemen terjadi miskomunikasi.
"Kami juga meminta komitmen perusahaan dan segera memperbaiki manajemen yang ada," katanya.
Sebagai kesimpulan yang disepakatai kedua belah pihak, buruh akan menyampaikan sega bentuk tuntutannya dengan tertulis ke pihak manajemen. Demikian juga manajemen memberikan jawaban resmi secara tertulis ke pihak buruh.
Editor: Dodo/Batamtoday
Hal ini terungkap pada saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang difasilitasi Komisi I DPRD Batam. Dimana, perwakilan buruh langsung bertemu dengan pucuk pimpinan perusahaan yang ada di Singapura, Rabu (15/1/2014).
RDP yang berlangsung dari pukul 14.00 WIB sampai pukul 17.00 WIB, akhirnya menemukan titik terang. Pimpinan perusahaan yang dihadiri Miss Lyn dan Miss Molly mengungkapkan masih membutuhkan pihak buruh untuk kemajuan perusahaan. Demikian pula pihak buruh masih membutuhkan perusahaan untuk kesejahteraan.
Dikatakan Lyn, segala bentuk permasalahan yang terjadi di perusahaan hendaknya dibicarakan dengan baik. Buruh, bisa menyampaikan semua keluhannya langsung kepada Manajemen, tapi tidak harus melakukan aksi demo.
"Kita harus bekerjasama untuk saling menguntungkan. Segala bentuk masalah bisa diobrolkan, tidak harus demo karena akan membuat citra perusahaan buruk," kata dia.
Ia juga menyampaikan segala bentuk permasalahan yang lalu supaya diperbaiki bersama. Dengan artian mulai membuka lembaran baru untuk lebih baik terhadap perusahaan dan buruh kedepannya.
"Kami setuju untuk memperbaiki masalah lalu," ujar dia.
Sementara itu, mewakili buruh Ketua PUK SPAI FSPMI PT BBA, Yedi Supriadi, menyampaikan mereka juga ingin memajukan perusahaan. Namun, perusahaan juga harus memperhatikan kesejahteraan para pekerja.
Segala permasalahan yang terjadi di masala lalu, lanjutnya, dapat diselesaikan asal pihak perusahaan mempunyai komitmen. Sebab, selama ini antara buruh dengan pihak manajemen terjadi miskomunikasi.
"Kami juga meminta komitmen perusahaan dan segera memperbaiki manajemen yang ada," katanya.
Sebagai kesimpulan yang disepakatai kedua belah pihak, buruh akan menyampaikan sega bentuk tuntutannya dengan tertulis ke pihak manajemen. Demikian juga manajemen memberikan jawaban resmi secara tertulis ke pihak buruh.
Editor: Dodo/Batamtoday
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ DPRD Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten