BATAM HARI INI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Riau (Kepri) menganggarkan Rp187 miliar lebih dalam ABPD 2014 untuk pembangunan Kota Batam. Anggaran tersebut lebih besar jika dibandingkan anggaran pembangunan untuk kabupaten atau kota lain di Kepri ini.
Gebernur Kepri, HM Sani dalam kunjungan kerja ke Kota Batam mengatakan, dana Rp187 miliar lebih itu akan digunakan untuk peningkatan sarana serta perbaikan infrastruktur umum Kota Batam.
" Anggaran untuk pembangunan Kota Batam ini dibagi dalam beberapa sektor pembangunan. Diantaranya untuk bidang pendidikan lebih dari Rp28 miliar, bidang kesehatan Rp3 miliar, bidang perhubungan Rp16 miliar, bidang pekerjaan umum Rp87 miliar, pengentasan kemiskinan Rp41 miliar dan Kelautan serta Perikanan Rp6 miliar," kata Sani di Gedung Gurindam Disdik Sekupang, Batam, Senin (3/3).
Mengenai bidang pendidikan, Gubernur mengungkapkan bahwa Pemprov Kepri bersedia membantu Pemko Batam untuk membangunkan gedung sekolah, selama masih ada ketersediaan lahan. Karena rencana pembangunan sekolah di Batam selama ini, selalu terkendala dengan masalah lahan.
" Selama ini ada masalah dengan tanah dan lahan. Pemprov Kepri sendiri hanya bisa membangun gedung sekolah. Namun, tanpa ada lahan maka kita tidak bisa membangun gedung sekolah itu," ungkap Sani lagi.
Sedangkan untuk bidang perhubungan, Gubernur mengatakan pihaknya berencana akan membangun Pelabuhan Sijantung, di Pulau Galang untuk membuka jalur pelayaran ke Kabupaten Lingga. Dengan adanya Pelabuhan Sijantung nantinya, maka kita perkirakan waktu tempuh Batam-Lingga bisa lebih singkat.
" Selama ini perjalanan Batam-Lingga yang tadinya mencapai sekitar enam jam, dengan adanya Pelabuhan Sijantung ini bisa menjadi hanya dua jam saya," terang Sani.
Nah, papar gubernur, dari anggaran Rp16 miliar yang dialokasikan untuk pembangunan perhubungan di Batam itu, Rp10 miliar lebih diantaranya untuk pembangunan Pelabuhan Sijantung, karena ini penting menyangkut masalah konektifitas antar pulau di Kepri ini.
Sebagai Provinsi Kepulauan yang terdiri dari 96 persen lautan, terang Sani, yang menjadi masalah utama Kepri adalah konektifitas perhubungan laut.
" Maka, untuk menghubungkan pulau-pulau yang tersebar hingga Laut China Selatan itu, maka wajar jika anggaran APBD Pemprov Kepri banyak dialokasikan untuk menyelesaikan masalah perhubungan laut," pungkasnya.
Sementara itu, anggota DPRD Kepri Sukri Fahrial dari daerah pemilihan Kota Batam mengatakan, bahwa dari seluruh APBD Kepri yang ada saat ini, sebagian besar diantaranya dialokasikan untuk pembangunan sarana dan prasarana di Kota Batam.
" Ini masuk akal dan wajar saja. Semua orang tahu bahwa sumber pendapatan daerah yang terbesar di Kepri ini berasal dari Kota Batam. Jadi, untuk menjaga kestabilan serta meningkatkan pendapatan Kota Batam ini dari tahun ke tahun, perlu di dukung dengan adanya peningkatan dan perbaikan sarana dan prasana umum yang lebih baik dan layak," ujar Sukri.
Menurut Sukri, wajar saja dari sekian besar anggaran APBD Kepri ini digunakan untuk pembangunan dan perbaikan sarana infrastruktur Kota Batam. Hal itu, mengingat 70 persen warga Kepri tinggal di Batam, dan Batam adalah penyumbang pajak terbesar untuk Kepri ini. (hk/vnr)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pemko Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten