BATAM HARI INI - Pemerintah Kota Batam tetap menolak rencana kenaikan tarif listrik yang diusulkan PT PLN Batam. Alasannya, PT PLN Batam dinilai masih bisa mengembangkan usaha, seandainya tarif listrik tidak naik. Hal itu berdasarkan hasil kajian Pemko Batam.
" Tidak ada kenaikan listrik, kami tidak menerima wacana itu. Pasalnya, saat ini, berdasarkan kajian yang kami lakukan, tidak naik pun tarif listrik, PT PLN Batam masih bisa operasional dan masih bisa mengembangkan usahanya, "tegas Walikota Batam Ahmad Dahlan yang ditemui akhir pekan lalu.
Menurut Dahlan, naik tidaknya tarif listrik merupakan kewenangan dari seorang kepala daerah. Sebab, hal tersebut sudah didelegasikan oleh Menteri ESDM kepada semua kepala daerah.
" Kewenangan ini kan ada di tangan kepala daerah. Kalau tidak ada kenaikan tarif listrik, maka tidak akan diusulkan ke DPRD Kota Batam, "ucapnya.
Kendati demikian, lanjut dia, Pemko Batam mengharapkan kepada PT PLN Batam, agar bersabar walaupun sampai saat ini usulannya belum bisa diterima. Tidak hanya itu, Dahlan juga menyatakan, pihaknya akan terus melakukan kajian, kalau memang diharuskan naik ya apa boleh buat, namun untuk saat ini, pemko Batam menyatakan belum bisa dinaikan tarif listrik.
" Kita maunya PT PLN bisa bersabar dan menahan diri. Kami juga masih terus melakukan kajian, kalau memang diharuskan naik ya akan kami setujui, tapi saat ini Pemko menyatakan belum bisa menaikan tarif listrik, "ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, penyesuaian tarif listrik berkala (PTLB) Batam sebesar 17,19 persen, sangat dipengaruhi oleh kurs dollar. Jika dollar naik maka PTLB juga ikut naik, sebaliknya jika dollar turun, PTLB juga ikut turun.
Humas PT PLN Batam Achirul Soleh menyebutkan, meskipun PTLB dipengaruhi kurs dollar, tapi untuk menerapkan PTLB, PT PLN Batam tetap mengajukan besarannya ke Pemerintah Kota (Pemko) Batam.
" Ini kami buat, karena kenaikan kurs dollar yang semula sekitar hanya Rp9.000-an, namun kenyataannya sekarang mencapai Rp12.000-an untuk satu dollar Amerika, "katanya.
Ia menyebutkan, yang membuat PTLB ini dipengaruhi kurs dollar karena pembelian bahan bakar untuk produksi masih menggunakan dollar. Untuk itu, setidaknya PT PLN Batam harus memiliki selisih hingga 30 persen setelah dikalkulasikan.(hk/byu)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pemko Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten