informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

BARELANG BATAM DIAMUK SI JAGO MERAH

Hutan Dibakar- Sekitar 200-an hektar hutan wisata buru Barelang dibakar orang tak dikenal sejak Februari hingga Maret 2014. Warga Blengkeng yang mengetahui kejadian itu heran dan bertanya-tanya kenapa hutan tersebut dibakar dan dirusak. (Nov Iwandra/Haluan Kepri)
BATAM HARI INI - Sekitar 200-an hektar hutan wisata buru di Barelang atau dekat Kampung Blengkeng, Kelurahan Rempang Cate, Kecamatan Galang Baru, habis dibakar orang tak dikenal sejak Februari hingga Maret ini.

Kawasan hutan yang selama ini hijau, sejuk, berbukit dan tempat resapan air tanah itu berubah menjadi kawasan tandus, karena pohon-pohon yang terdapat di hutan tersebut telah hangus terbakar. Bahkan, sebagian kawasan ada yang sudah diland clearing (dibersihkan) menggunakan buldozer. 

" Kini hutan ini hanya tinggal sisa-sisa kayu yang sudah terbakar serta suasana yang sangat gersang dan menyedihkan. Dulu, banyak orang yang datang dari Batam untuk berburu kancil, burung maupun binatang hutan lainnya," ungkap Endo, salah seorang tokoh masyarakat di Desa Blengkeng, kemarin. 

Endo menyebutkan, pihaknya kaget saat terjadinya kebakaran dengan tiba-tiba di dalam hutan pada malam hari. Bahkan, pihaknya sempat komplin dan marah kepada pihak PT Agrilindo Estate dengan tudingan membakar hutan yang berdampak asap tebal yang sangat menggangu masyarakat.

" Saya kira yang membakar lahan itu dari pihak karyawan PT Agrilindo Estate yang tinggal di base camp dalam hutan wisata buru ini. Namun, setelah saya tanyakan dan datangi pihak menajemen perusahaan tersebut, mereka malah kaget. Selidik punya selidik ternyata benar, memang bukan mereka ( PT Agrilindo Estate) yang melakukan pembakaran," ungkap Endo kecewa.

Menurut Endo, kebakaran hutan wisata buru itu berlansung cukup lama, karena saat ini sedang musim kemarau panjang. Sehingga kobaran api cepat membesar dan menghanguskan seisi hutan selama tiga hari tiga malam pada bulan Februari lalu. 

" Kami, sudah berupaya untuk memberitahukan pihak pemadam kebakaran, tapi lantaran kebakaran yang terjadi itu di tengah hutan, pihak PBK tidak bisa melakukan pemadaman api dan tidak bisa berbuat apa-apa," kata Endo.

Akibatnya, api dibiarkan menyala hingga tiga hari. Pihak PT Agrilindo Estate yang selama ini menjaga kawasan hutan wisata buru tersebut, dengan dibantu masyarakat sekitar berupaya memadamkan api dengan alat seadanya. 

" Sampai sekarang masih ada titik api yang masih menyala dalam hutan wisata buru itu, meskipun tidak separah yang kemarin," kata Endo, mengaku tinggal di wilayah Desa Blengkeng semenjak tahun 60 an.

Bimo, menajemen perusahaan PT Agrilindo Estate yang coba dikonfirmasi dilokasi kebakaran mengatakan, pihaknya sudah 12 tahun tinggal di kawasan hutan tersebut untuk menjaga dan melindungi hutan wisata buru.

" Sejak tahun 2002 kami tinggal di hutan ini tidak melakukan aktifitas apa-apa, selain menjaga hutan supaya tetap lestari. Kami tidak berani merusak dan mengolahnya. Sebab kami belum punya surat izin dari Kementerian Kehutanan," kata Bimo.

Hutan yang sudah terbakar saat ini sekitar 200 hektar lebih, dari 380 hektar lahan yang dijaganya sejak tahun 2002 silam. 

" Masyarakat sempat marah dan komplain ke kami. Mereka menuding kami yang membakar, membalak dan membuldoser hutan dan bukit ini. Bahkan, salah satu pos tempat penjagaan kami yang dipinggir laut itu turut dirusak dan dibakar juga. Hingga saat ini, kami juga masih mengumpulkan bukti-bukti yang kami temukan di lapangan saat kebakaran terjadi dan saat perusakan pos penjagaan kami," terang Bimo.

Bimo mengungkapkan, untuk menghentikan perusakan dan pembakaran hutan wisata buru ini pihaknya melakukan peningkatan penjagaan. 

" Kami sudah melaporkan kasus perusakan hutan wisata buru ini ke Polda Kepri, dengan surat laporan : Polda Kepri nomor. 74/ASP/14, tanggal 18 Februari 2014. Dan kepada Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) di Pekanbaru, dengan surat laporan : BKSDA Riau nomor. 62/ASP/14 tanggal 14 Februari 2014 lalu untuk ditindaklanjuti," terang Bimo.

Namun, ungkap Bimo, hingga saat ini belum juga ada tim yang turun atau tindakan nyata dari pihak terkait terkait laporan itu.

" Kami ingin perusakan dan pembakaran hutan bisa segera dihentikan. Sebab, kalau berkelanjutan tentunya kami akan kewalahan dan kesusahan untuk memadamkan api serta mengatasi kerusakan hutan dan lahan," pungkas Bimo. (HK/vnr)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

BARELANG BATAM DIAMUK SI JAGO MERAH