"Rukun dan Damai Modal Pembangunan"
BATAM HARI INI - Gubernur Kepulauan Riau, H Muhammad Sani mengatakan, dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan lasti ada. Namun, perbedaan yang ada jangan membuat sesama anak manusia terpecah.
"Perbedaan pendapat jangan melemahkan kita, tapi harus menguatkan kita. Apalagi tantangan ke depan semakin meningkat," kata Gubernur Sani saat ngopi bareng dengan masyarakat Batam di Kedai Kopi Cahaya Garden Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Ahad (19/1) pagi.
Menurut Gubernur, rukun dan damai adalah modal utama dalam pembangunan. Kedamaian itu juga diharapkan terus berlanjut di Kepri, termasuk saat Pemilu 2014 yang akan dilangsungkan April nanti.
"Misalnya dalam pemilu, banyak caleg, silakan pilihan berbeda, tapi setelah itu kita berkawan balik. Jangan terpecah-pecah," kata Gubernur Sani.
Dalam kesempatan itu, Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Robert Iwan Loriaux, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Isdianto, Kepala Dinas Perhubungan Muramis, Kepala Dinas Pariwsata Guntur Sakti, Staf Ahli Syamsul Bahrum, Rajali Jaya, Karo Humas Protokol Heri Mokhrizal dan Karo Umum Misbardi. Hadir juga anggota DPRD Kepri Sukri Fakrial, Asnah, Surya Makmur Nasution dan Saidul Khudri. Ratusan masyarakat, termasuk pendiri Perpat Saparuddin Muda, juga tampak dalam pertemuan itu.
Tak ingin membuang kesempatan, sejumlah masyarakat Bengkong pun mengajukan sejumlah permintaan, di antaranya jalan ke masjid yang masih dalam bentuk tanah. Warga juga meminta normalisasi drainase sekitar 450 meter untuk mengantisipasi banjir di kawasan Bengkong.
Menanggapi itu, Gubernur mengatakan akan segera merealisasikannya setelah usulan soal jalan masuk. Gubernur berharap, setelah memberi bantuan, warga cukup bergotong royong menyelesaikan semenisasi, sehingga terasa manfaat dan kebresamaannya.
Soal drainase, Sani langsung memerintahkan Dinas PU Kepri melalui Sekda untuk melakukan studi bersama PU Kota Batam.
"Setelah itu, proyek drainase ini harus direalisasikan, apalagi untuk mengantisipasi banjir," katanya.
Gubernur Sani mengaku, dia sudah lama ingin bersilaturahmi dengan masyarakat Bengkong.
"Minum kopi, bagi kami sudah menjadi program. Kita bertemu, bertukar pikiran, berbual bual, barangkali banyak hal yang perlu untuk pembangunan di Kepri," kata Sani.
Di akhir pertemuan, tak lupa ia berterima kasih kepada masyarakat atas bantuan sehingga pembangunan di Kepri secara berangsur angsur berjalan secara baik.
"Patut diakui dalam perjalanannya ada beberapa lagi yang kita lakukan bersama-sama. Keberhasilan yang kita buat karena adanya kebersamaan dan persaudaraan antara kita," kata Sani. (hk/r/ybt)
BATAM HARI INI - Gubernur Kepulauan Riau, H Muhammad Sani mengatakan, dalam kehidupan bermasyarakat, perbedaan lasti ada. Namun, perbedaan yang ada jangan membuat sesama anak manusia terpecah.
"Perbedaan pendapat jangan melemahkan kita, tapi harus menguatkan kita. Apalagi tantangan ke depan semakin meningkat," kata Gubernur Sani saat ngopi bareng dengan masyarakat Batam di Kedai Kopi Cahaya Garden Kelurahan Sadai, Kecamatan Bengkong, Ahad (19/1) pagi.
Menurut Gubernur, rukun dan damai adalah modal utama dalam pembangunan. Kedamaian itu juga diharapkan terus berlanjut di Kepri, termasuk saat Pemilu 2014 yang akan dilangsungkan April nanti.
"Misalnya dalam pemilu, banyak caleg, silakan pilihan berbeda, tapi setelah itu kita berkawan balik. Jangan terpecah-pecah," kata Gubernur Sani.
Dalam kesempatan itu, Gubernur didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Kepri Robert Iwan Loriaux, Kepala Dinas Pendapatan Daerah Isdianto, Kepala Dinas Perhubungan Muramis, Kepala Dinas Pariwsata Guntur Sakti, Staf Ahli Syamsul Bahrum, Rajali Jaya, Karo Humas Protokol Heri Mokhrizal dan Karo Umum Misbardi. Hadir juga anggota DPRD Kepri Sukri Fakrial, Asnah, Surya Makmur Nasution dan Saidul Khudri. Ratusan masyarakat, termasuk pendiri Perpat Saparuddin Muda, juga tampak dalam pertemuan itu.
Tak ingin membuang kesempatan, sejumlah masyarakat Bengkong pun mengajukan sejumlah permintaan, di antaranya jalan ke masjid yang masih dalam bentuk tanah. Warga juga meminta normalisasi drainase sekitar 450 meter untuk mengantisipasi banjir di kawasan Bengkong.
Menanggapi itu, Gubernur mengatakan akan segera merealisasikannya setelah usulan soal jalan masuk. Gubernur berharap, setelah memberi bantuan, warga cukup bergotong royong menyelesaikan semenisasi, sehingga terasa manfaat dan kebresamaannya.
Soal drainase, Sani langsung memerintahkan Dinas PU Kepri melalui Sekda untuk melakukan studi bersama PU Kota Batam.
"Setelah itu, proyek drainase ini harus direalisasikan, apalagi untuk mengantisipasi banjir," katanya.
Gubernur Sani mengaku, dia sudah lama ingin bersilaturahmi dengan masyarakat Bengkong.
"Minum kopi, bagi kami sudah menjadi program. Kita bertemu, bertukar pikiran, berbual bual, barangkali banyak hal yang perlu untuk pembangunan di Kepri," kata Sani.
Di akhir pertemuan, tak lupa ia berterima kasih kepada masyarakat atas bantuan sehingga pembangunan di Kepri secara berangsur angsur berjalan secara baik.
"Patut diakui dalam perjalanannya ada beberapa lagi yang kita lakukan bersama-sama. Keberhasilan yang kita buat karena adanya kebersamaan dan persaudaraan antara kita," kata Sani. (hk/r/ybt)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Sosial Kemasyarakatan
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten