 |
| 8 Buruh PT Philips Dilarikan ke RS |
BATAM HARI INI - Sebanyak delapan buruh PT Philips, Mukakuning, Sei Beduk dilarikan ke rumah sakit, karena diduga keracunan minuman kemasan merek Jely-jely yang diberikan pihak perusahaan saat jam istirahat, Jumat (18/7) sekitar pukul 12.15 WIB.
Kedelapan buruh tersebut adalah Novel Lase, Naswi Tompul, Musinia, Kati Murni, Susila, Dewi Suswati dan Reni Sefteani serta Murni. Perut mereka langsung mual-mual dan kepala pusing usai mengkonsumi minuman tersebut.
Diduga minuman yang mereka konsumsi sudah kadaluarsa.
Pihak perusahaan yang mengetahui kejadian itu langsung melarikan kedelapan buruh tersebut ke rumah sakit Graha Hermine, Batuaji.
Saat ditemui, para karyawan tampak masih terbaring lemas dan di tangannya tertanjam jarum infus.
Naswi Sitompul, salah seorang buruh PT Philips menceritakan, kejadian itu bermula saat mereka break atau istirahat, karena mereka bekerja mulai dari pagi hari hingga malam hari. Sesaat kemudian, pihak perusahaan membagi-bagikan minuman botol yang diambil dari kantin perusahaan.
Perempuan Batak yang mengaku baru empat bulan bekerja di PT Philips. Ia masuk ke perusahaan itu melalui perusahaan penyalur PT Danka Hureco, Batam Centre dengan lama kontrak dua tahun.
Novel Lase, pekerja lainnya yang tinggal di Dormitori tak tahu apakah minuman itu kadaluarsa atau tidak. Yang jelas, setelah diberikan kepadanya langsung diminum. Tak lama, perutnya langsung mual-mual dan terasa mau pingsan.
" Kami hanya diantarkan ke sini. Uang berobat kami tak dikasih. Padahal kami sakit saat bekerja," ujarnya dengan nada kesal.
Ketika hendak dikonfirmasi ke manajeman perusahaan, Haluan Kepri tidak diperkenankan masuk. (HK/ded)
Kedelapan buruh tersebut adalah Novel Lase, Naswi Tompul, Musinia, Kati Murni, Susila, Dewi Suswati dan Reni Sefteani serta Murni. Perut mereka langsung mual-mual dan kepala pusing usai mengkonsumi minuman tersebut.
Diduga minuman yang mereka konsumsi sudah kadaluarsa.
Pihak perusahaan yang mengetahui kejadian itu langsung melarikan kedelapan buruh tersebut ke rumah sakit Graha Hermine, Batuaji.
Saat ditemui, para karyawan tampak masih terbaring lemas dan di tangannya tertanjam jarum infus.
Naswi Sitompul, salah seorang buruh PT Philips menceritakan, kejadian itu bermula saat mereka break atau istirahat, karena mereka bekerja mulai dari pagi hari hingga malam hari. Sesaat kemudian, pihak perusahaan membagi-bagikan minuman botol yang diambil dari kantin perusahaan.
Perempuan Batak yang mengaku baru empat bulan bekerja di PT Philips. Ia masuk ke perusahaan itu melalui perusahaan penyalur PT Danka Hureco, Batam Centre dengan lama kontrak dua tahun.
Novel Lase, pekerja lainnya yang tinggal di Dormitori tak tahu apakah minuman itu kadaluarsa atau tidak. Yang jelas, setelah diberikan kepadanya langsung diminum. Tak lama, perutnya langsung mual-mual dan terasa mau pingsan.
" Kami hanya diantarkan ke sini. Uang berobat kami tak dikasih. Padahal kami sakit saat bekerja," ujarnya dengan nada kesal.
Ketika hendak dikonfirmasi ke manajeman perusahaan, Haluan Kepri tidak diperkenankan masuk. (HK/ded)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Warta Buruh
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten