informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Tragedi Penembangan Nelayan Kembali Terjadi Di Batuaji Batam

Oknum Brimob Tembak 2 Nelayan
BATAM HARI INI -- Dua orang nelayan, Tarmizi (30) dan Imar (23) ditembak oleh oknum Brimob, Kamis (17/7) sekitar pukul 06.00 WIB. Saat kejadian, kedua nelayan itu bermaksud mencari sisa besi tua di perairan dekat PT Batamitra Sejahtera (BMS) di Tanjunguncang, Batuaji, Batam.

Akibatnya, dua nelayan tersebut mengalami luka di bagian kaki dan paha serta punggung. Keduanya langsung dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah Batam di Batuaji guna mendapat perawatan.

Pascapenembakan tersebut, informasi cepat menyebar kepada masyarakat sekitar kejadian. Puluhan nelayan dari Pulau Kasu, tempat asal kedua korban pun langsung merapat ke lokasi perusahaan galangan kapal tersebut. Massa yang datang menggeruduk, menuntut PT BMS bertanggung jawab atas insiden tersebut.

Menurut warga, insiden penembakan oleh oknum Brimob itu tak lepas dari instruksi manajemen PT BMS. Pasalnya, dua nelayan tersebut mencari sisa besi tua buangan perusahaan itu. 

Muhammad Rahim, Ketua Pemuda Hinterland Tuah Sakti mengatakan, pihak perusahaan harus bertanggung jawab sepenuhnya. Bahkan, ia mendesak pemerintah untuk menutup operasional perusahaan PT BMS. 

"Pihak perusahaan harus bertanggung jawab dalam peristiwa ini. Pak Ahoknya (pimpinan PT BMS) juga harus dihukum sesuai aturan yang ada. Sebab, kejadian seperti ini bukan hanya sekali, namun sudah yang kedua kalinya. Perusahaan ini juga harus ditutup," ujar Muhammad Rahi kepada wartawan di lokasi PT BMS.
1
Ia memastikan, dua nelayan yang tercatat sebagai anggota di organisasinya tersebut tidak mencari besi tua di areal perusahaan.

"Saya yakin kedua nelayan itu masih jauh dari areal perusahaan. Dan jelas mereka berdua masih jauh dari areal perairan. Saya menuntut perusahaan ini harus ditutup. Sebab, kejadian sudah dua kali," tegasnya.

Oknum Brimob Tembak 2 Nelayan
Katanya, mereka sudah pernah membuat perjanjian antara nelayan dengan brimob agar tidak ada penembakan lagi. Karena itu, ia menyayangkan kejadian ini. Ditanya siapa yang melakukan penembakan, Muhammad Rahim menyatakan belum ada kejelasan yang pasti
2
"Kita belum tahu siapa yang menembak. Yang jelas anggotalah. Tak mungkin sembarangan pegang senjata kalau tak anggota. Kasus penembakan ini, sangat tidak bisa kami terima, saya tak tahu apakah ditembak dengan peluru karet atau aktif," kata dia di lokasi PT BMS Tanjunguncang.

Menurutnya, warga yang mendatangi PT BMS menyatakan bingung dengan prosedur pengamanan yang digunakan perusahaan tersebut. Terlebih dengan adanya insiden penembakan terhadap warga yang melakukan penyelaman di luar lokasi PT BMS.

"SOP pengamanannya seperti apa? memangnya bisa asal nembak saja," ujarnya kesal. 

Sementara itu, korban, Tarmizi yang ditemui di RSUD Embung Fatimah mengaku, setiap hari, ia bersama rekannya bekerja mencari sisa-sisa besi yang terbuang di dasar laut. Katanya, saat itu, ia dan Imar menggunakan perahu pompong dari Pulau Kasu menuju perairan Tanjunguncang.

Saat itu Tarmizi sedang menyelam, sedangkan Imar berada di atas kapal pompong. Ketika itu juga oknum aparat yang berjaga di PT BMS mengeluarkan tembakan peringatan sebanyak tiga kali.

"Kami belum sempat pergi sudah ditembak duluan dengan peluru karet. Saya kena di paha dan lutut. Sedangkan Imar di punggung," terangnya.

Terpisah, Kapolsek Batuaji, Kompol Ardiyanto mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan mediasi antara pihak perusahaan dengan korban. Kata dia, kepolisian hanya melakukan antisipasi dan pengamanan.

Katanya, hasil sementara mediasi, pihak perusahaan akan melakukan pengobatan terhadap korban. Untuk konpensasinya, masih dibicarakan dengan perusahaan lebih lanjut.

Hingga berita ini diturunkan, belum bisa didapat keterangan dari manajemen PT BMS. Wartawan yang datang ke lokasi kejadian, tidak diperkenankan masuk ke areal perusahaan. Namun, dari pantauan di sekitar lokasi, tampak puluhan petugas polisi dari Polsek Batuaji dan Sagulung berjaga-jaga. Tampak pula sejumlah anggota Brimob dan aparat TNI. 

Oknum Brimob Tembak 2 Nelayan
Penembakan Sesuai Prosedur

Sementara itu, Kasat Brimob Polda Kepri, Kombes Tory Kristianto saat dikonfirmasi, Kamis (17/7) sore, membantah disebut anggotanya langsung menembak dua warga Pulau Kasu tanpa melalui prosedur. Menurut dia, anggotanya sudah memberikan tembakan peringatan ke udara, namun tindak diindahkan kedua korban.

Dijelaskannya, saat kejadian, ada warga warga Pulau Kasu yang memasuki areal PT BMS Shipyard di kawasan galangan kapal Tanjunguncang, Batuaji. Dia antara mereka, ada yang menyelam dan ada yang menunggu di atas pancung. 

Karena memasuki areal perusahaan, sekuriti PT BMS Shipyard Batam langsung menegur dan meminta mereka untuk keluar dari areal perusahaan. Namun peringatan itu pun dianggap angin lalu. 

Kemudian, sekuriti pun memanggil anggota Brimob yang ikut berjaga di perusahaan tersebut. Namun, saat diminta baik-baik agar mereka meninggalkan area PT BMS, nelayan tersebut cuek. Di lokasi perusahaan tersebut saat ini ada kapal besi yang tidak digunakan sedang dipotong. 

"Anggota kita sudah beritahu secara persuasif agar warga tadi tidak masuk dalam areal perusahaan, namun tetap tidak diindahkan. Kemudian diberi tembakan peringatan, tetap juga tidak diindahkan, sehingga anggota langsung melepaskan tembakan ke warga tersebut," kata Kombes Tory Kristianto. 

Tory mengatakan, anggotanya yang melepaskan tembakan dan mengenai dua warga Pulau Kasu itu, saat ini sedang menjalani pemeriksaan. Untuk biaya pengobatan dan perawatan terhadap dua korban, akan ditanggung pihak perusahaan. 

"Tidak mungkin anggota kami menembak begitu saja. Pasti melalui prosedurlah. Ada pemberitahuan secara persuasif, memberikan peringatan dan melepaskan tembakan peringatan. Ya harus melalui prosedur," ujarnya.*** (HK/Dedi Manurung)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Tragedi Penembangan Nelayan Kembali Terjadi Di Batuaji Batam