Disnaker Batam Mau Bikin Pendidikan Ketrampilan Gratis Untuk Masyarakat |
BATAM NANTI - Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Batam, Zarefriadi mengatakan pihaknya akan terus mengembangkan ketrampilan tenaga kerja Kota Batam menjelang pelaksanaan AFTA 2015. Ia mengatakan akan membuat berbagai program untuk meningkatkan keahlian berbasis masyarakat. Di mana 300 orang warga akan dilatih secara gratis. Dananya akan diambil dari Retribusi Izin Mempekerjakan Tenaga Kerja Asing (IMTA).
Berbagai bidang yang akan dilatih di antaranya teknologi motor tempel, roda dua, teknik komputer, teknik menjahit sablon, rias pengantin,bordir, pramusaji, mode dan elektronika industri. Bidang-bidang ini dirasa penting karena merupakan keahlian khusus yang bisa dikembangkan sendiri oleh pesertanya.
“Kalau ini sudah bisa. Bisa dikembangkan di rumah. Misalnya dengan membuka kursus atau menjadi tukang jahit, menjadi tukang bengkel dan sebagainya. Jadi kita tidak akan kalah bersaing,” katanya.
Masyarakat yang akan mendapatkan pelatihan ini akan ditentukan oleh pihak kecamatan. “Jadi pihak kecamatan yang menentukan siapa yang ikut pelatihan bordir, siapa yang ikut pelatihan menjahit. Tapi masing-masing bidang 30 orang,” katanya.
Selain itu akan dilakukan juga pelatihan berbasis kompetensi. Ini sebagian besar diberikan kepada karyawan yang sebelumnya sudah memoiliki pekerjaan. bidang yang dilatih adalah food and beverage, beauty spa, drafter, bahasa Inggris,bidang HRD dan ahli K3 umum.ini penting sehingga nantinya, tenaga kerja kita tidak kalah bersaing dengan yang berasal dari luar negeri.
“Kita yang akan bekerjasama dengan perusahaan untuk menentukan ini. Pihak perusahaan akan merekomendasikan siapa yang akan ikut pelatihan. Misalnya bahasa Inggris ini sangat penting, jangan sampai malah orang luar yang menguasai di sini,” katanya.
Wali Kota Batam Ahmad Dahlan juga mendukung kegiatan ini agar warganya dapat bersaing dalam ASEAN Free Trade Agreement (AFTA) tahun 2015. Menurutnya, ketidaksiapan menghadapi AFTA tidak boleh menjadi alasan. Kata dia, AFTA tetap harus dilaksanakan di Batam. Jika tidak, maka Indonesia bisa diisolasi dari pergaulan internasional.
“Salah satu langkah yang kita tempuh adalah dengan memperbanyak sekolah menengah kejuruanmendorong sertifikasi tenaga kerja dan pendirian kursus-kursus keahlian,” katanya. (Batampos/ian)
@
Tagged @ Batam Nanti
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten