 |
| Harga Barang di Tanjunguban Tak Stabil, Sebagian Warga Pilih Belanja ke Batam |
BATAM HARI INI - Sejak masuknya bulan Ramadhan, sejumlah ibu-ibu rumah tangga mengeluhkan harga-harga kebutuhan yang melambung. Sama halnya ibu-ibu yang berbelanja di Pasar Baru, Tanjunguban, Kecamatan Bintan Utara. Menariknya, ada sebagian warga Tanjunguban yang lebih memilih belanja di Batam saat harga barang tak stabil.
"Pasar Baru Tanjunguban memang sentral seluruh perdagangan dan kebutuhan warga yang meliputi dua kecamatan, baik Bintan Utara atau Serikuala Lobam. Jadi kalau harga barang di Pasar Baru sudah tidak stabil, maka secara otomatis harga di warung kecil lainnya akan semakin tak stabil," kata Yati, seorang ibu rumah tangga, kepada BATAMTODAY.COM di Tanjunguban, Rabu (16/7/2014) petang.
Dia mengatakan, harga ikan di Pasar Baru baik itu ikan selayar, tongkol dan ikan lainnya berkisar antara Rp38 - 40 ribu per kilogram. Harga daging sapi Rp80 ribu dan daging ayam Rp40 - 60 ribu per kg.
"Harga ikan dan daging dalam sepekan ini memang tidak stabil, selau naik dan turun. Walau harga tidak terlalu tinggi, tetapi tetap mengganggu perhitungan belanja rumah tangga," ujar Sumarni, ibu rumah tangga lainnya.
Dia berharap pemerintah bisa mengontrol harga barang sehingga pedagang tidak sesuka hatinya dalam menentukan harga jual kepa pembelinya. Seharusnya, kata dia, dinas terkait yang melakukan kontrol bisa menjalankan tugas dan fungsinya, bukan hanya sekedar menunggu di belakang meja. Apalagi setiap menjelang puasa hingga Lebaran dan ribut-ribut masalah upah serta kenaikan gaji PNS setiap tahunnya, harga kebutuhan di pasar langsung naik tak terkontrol.
"Kalau harga naik turun begini, sebagian warga justru memilih langsung berbelanja ke Batam. Karena masyarakat menghitung, walaupun harus berbelanja ke Batam, justru harga bisa lebih murah sekali pun sudah dihitung dengan biaya transpotasi," imbuhnya. (*)
Editor: Roelan/Batamtoday
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Ekonomi
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten