Ditangkap di Pekanbaru |
"Kayla, Mama Sayang Kamu"
BATAM HARI INI - Kayla, balita berusia 21 bulan yang diculik dari rumahnya di Kampung ATB Baru, Kelurahan Mukakuning, Kecamatan Sei Beduk, Batam pada 18 Juni 2014 lalu, sudah ditemukan.
Polisi berhasil menemukan Kayla dan menangkap pelaku penculikan, Donna di Kampar, Pekanbaru, Minggu (13/7) lalu.
Kabar ditemukannya Kayla disambut bahagia oleh Mustami (25) dan Rahmanila (23), ayah dan ibu Kayla. Mustami dan Rahmanila, beserta Yuliasni (45), nenek Kayla tak henti-hentinya mengucapkan rasa syukurnya kepada Tuhan. Luapan emosi hari dan bahagia itu, kemarin (15/7), mereka tumpahkan saat menyambut langsung kedatangan Kayla di Bandara Hang Nadim.
Kayla dan Donna didampingi tim buru sergap Polresta Barelang, dari Pekanbaru menumpang pesawat Lion Air. Pesawat mereka persis mendarat di Bandara Hang Nadim, pukul 12.50 WIB.
Sampai di bandara, polisi pun langsung menyerahkan Kayla kepada orangtuanya. Mustami tampak sangat bahagia, sedangkan Rahmanila langsung memeluk buah hatinya itu sambil terus mencium pipi Kayla.
"Alhamdulillah, mama sayang Kayla. Maafkan mama, ya sayang," ucap Rahmanila bertutur lembut di telinga Kayla.
Pantauan Haluan Kepri, proses penyambutan Kayla diselimuti perasaan haru pihak keluarga. Bahkan, nenek Kayla sempat pingsan begitu melihat cucu kesayangannya itu sudah berada di pelukan ibunya.
Sementara, setiap orang di bandara, termasuk supir taksi yang tahu kedatangan Kayla, ikut larut dalam kebahagian. Supir taksi khususnya, bahkan saling bergantian menghibur nenek Kayla yang sudah tiba di bandara sejak pukul 11.00 WIB.
"Kita ikut merasakan kebahagian mereka," tutur salah seorang supir taksi.
Sementara itu, pelaku penculikan, Donna disoraki oleh semua orang. Tak terkecuali nenek Kayla. Wanita berusia 40 tahun yang bekerja sebuah koperasi Tiga Bersaudara yang beralamat PJB Batuaji itu, disoraki dan dihujat oleh orang-orang yang ada di bandara. Demi alasan keamanan, Donna langsung dibawa ke Mapolresta Barelang.
Kanit Jatanras Polresta Barelang, Iptu Andi Sopian mengungkapkan bahwa Kayla dan Donna berhasil ditemukan di daerah Kampar, Pekanbaru, Minggu (13/7) lalu.
"Kayla sudah sempat dijual di Pekanbaru," katanya.
Andi Sopian menuturkan, pada saat penggerebekan di sebuah rumah di Kampar, Donna yang memiliki nama lengkap Vera Andrianita sama sekali tidak memberikan perlawanan.
"Kayla selalu nangis di Pekanbaru, bahkan saat perjalanan di pesawat juga menangis," ucapnya.
Terima Kasih
Ditemukannya Kayla telah membuat Bustami dan istrinya sangat bahagia. Bustami pun mengusapkan banyak terima kasih kepada polisi dan media massa dan elektronik di Batam yang cukup sering memberitakan tentang penculikan Kayla.
"Alhamdulilah Kayla anakku dalam kondisi selamat. Terima kasih saya kepada polisi dan wartawan yang sudah membantu," kata Bustami sambil berurai air mata.
Sedangkan Rahma, terus memeluk Kayla. Meski melihat berat badan anaknya agak kurus, namun Rahma tetap mengucapkan rasa syukurnya.
Jaringan Perdagangan
Kasatreskrim Polresta Barelang, Kompol Ponco Indriyo mengatakan, Vera Andrianita alias Donna, mengaku baru pertama kali melakukan penculikan. Saat ini, kata dia, polisi terus melakukan pengembangan kasus ini.
"Apakah tersangka terlibat sindikat jaringan perdagangan anak internasional, nanti kita lihat hasil penyelidikannya," kata Ponco di Mapolresta Barelang.
Lanjut dia, modus pelaku yakni menawarkan koperasi simpan pinjam terhadap warga. Dalam menjalankan aksinya, Donna selalu berpindah-pindah tempat.
"Pengakuannya, Donna baru dua hari di Batam," kata Ponco.
Untuk mempertanggung jawabankan perbuatannya, saat ini Donna mendekam dalam tahanan Mapolres Barelang. Ia terancam hukuman 15 tahun penjara sesuai pasal 83 KUHP UU nomor 2 tahun 2002 tentang perlindungan anak. (Haluan Kepri / par)
@
Tagged @ Kasus Pencurian
1 komentar - Skip ke Kotak Komentar
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
Posting Komentar - Kembali ke Konten