Konsep MOS SMPN 12 Lebih Religius |
Kegiatan Disatukan dengan Pesantren Kilat
BATAM HARI INI-Kegiatan masa orientasi siswa (MOS) tahun ajaran baru 2014/2015 dipola SMPN 12 Batam tidak lagi mengusung dengan tugas-tugas yang memberatkan siswa. Melainkan selain ajang pengenalan lingkungan dan tata terbit sekolah, juga konsepnya lebih bernuansa religius untuk membangun karakter siswa.
BATAM HARI INI-Kegiatan masa orientasi siswa (MOS) tahun ajaran baru 2014/2015 dipola SMPN 12 Batam tidak lagi mengusung dengan tugas-tugas yang memberatkan siswa. Melainkan selain ajang pengenalan lingkungan dan tata terbit sekolah, juga konsepnya lebih bernuansa religius untuk membangun karakter siswa.
Sementara untuk pesantren kilat di SMPN 12 Batam ini, dipusatkan di Masjid Quba Legenda Malaka dari pukul 8.00 WIB hingga pukul 11.00 WIB. Sama halnya siswa yang beragama Kristen, mereka juga menggelar kegiatan keagamaan yang diadakan di ruang labolatorium.
Untuk kegiatan MOS di sekolah ini, baru dilaksanakan pada hari ini, Selasa (15/7) digelar di sekolah dengan pembinaan mental dan karakter siswa melibatkan semua guru. "Hari ini (Senin kemarin, red) pesantren kilat diikuti seluruh siswa dari kelas VII, VIII dan IX yang dipusatkan di Masjid Quba.
Untuk hari Selasa (hari ini, red), yang ikut pesantren kilat hanya kelas VIII dan IX, sedangkan VII ikut kegiatan MOS di sekolah. Polanya untuk kelas VII ini, dua hari MOS dan dua hari pesantren kilat," ujar Kepala Sekolah SMPN 12 Batam, Drs H Sargono MPd, Senin (14/7).
Sargono sengaja tidak membuat kegiatan MOS berbentuk fisik, karena merupakan bulan suci ramadhan dengan kondisi siswa sedang menjalankan ibadah puasa akan memberatkan apabila dipaksakan. Maka dari itu tema MOS yang diusung lebih kepada religius dan pembentukan karakter anak didik.
Untuk puncak kegiatan dari MOS dan Pesantren Kilat ini, lanjut Sargono, para siswa akan mengadakan bakti sosial menyantuni sembako kepada siswa kurang mampu, dan masyarakat sekitar sekolah, serta pakir miskin. Hal ini dilakukan Sargono tiada lain untuk melatih kepekaan dan rasa empati sosial kemasyarakatan siswa terhadap sesama yang membutuhkan bantuan. Sembako yang akan kita salurkan ini merupakan sumbangan dari siswa dan infak para guru yang dikoordinasi pihak OSIS
" Jadi tujuan dari baksos ini dalam rangka menumbuhkan rasa empati dan sosial kemasyarakat dikalangan siswa yang harus kita tanamkan sejak dini. Sehingga dari pola kebiasaan tersebut akan terbentuk perilaku anak didik untuk berempati, karena untuk melatih jiwa kepedulian dalam diri anak didik ini tidak dapat dilakukan secara sekejab tetapi butuh proses yang panjang," katanya. ***Haluan Kepri
Sargono sengaja tidak membuat kegiatan MOS berbentuk fisik, karena merupakan bulan suci ramadhan dengan kondisi siswa sedang menjalankan ibadah puasa akan memberatkan apabila dipaksakan. Maka dari itu tema MOS yang diusung lebih kepada religius dan pembentukan karakter anak didik.
Untuk puncak kegiatan dari MOS dan Pesantren Kilat ini, lanjut Sargono, para siswa akan mengadakan bakti sosial menyantuni sembako kepada siswa kurang mampu, dan masyarakat sekitar sekolah, serta pakir miskin. Hal ini dilakukan Sargono tiada lain untuk melatih kepekaan dan rasa empati sosial kemasyarakatan siswa terhadap sesama yang membutuhkan bantuan. Sembako yang akan kita salurkan ini merupakan sumbangan dari siswa dan infak para guru yang dikoordinasi pihak OSIS
" Jadi tujuan dari baksos ini dalam rangka menumbuhkan rasa empati dan sosial kemasyarakat dikalangan siswa yang harus kita tanamkan sejak dini. Sehingga dari pola kebiasaan tersebut akan terbentuk perilaku anak didik untuk berempati, karena untuk melatih jiwa kepedulian dalam diri anak didik ini tidak dapat dilakukan secara sekejab tetapi butuh proses yang panjang," katanya. ***Haluan Kepri
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten