Kredit Perbankan Kepri Melambat |
BATAM HARI INI - Kinerja perbankan di Kepri melambat pada Mei 2014 jika dibandingkan April 2014. Demikian halnya dengan penyaluran kredit yang kondisinya tetap tumbuh, tetapi mengalami perlambatan. Di mana sampai Mei 2014, kredit perbankan di Kepri tercatat sebesar Rp 31,55 triliun.
Kredit perbankan saat ini lebih rendah dibanding pertumbuhan tahun lalu, bahkan mencapai 19,26 persen. Kredit terbesar adalah kredit konsumsi sebesar Rp 12,33 triliun atau sekitar 39,10 persen. Kemudian kredit modal kerja sebesar Rp 11,31 triliun atau sekitar 35,83 persen. Sisanya adalah kredit investasi sebesar Rp 7,9 triliun atau 25,07 persen.
”Secara sektoral sektoral penyaluran kredit untuk lapangan usaha masih didominasi sektor utama pendukung pertumbuhan ekonomi Kepri. Seperti industri pengolahan, perdagangan, hotel dan restoran, serta bangunan,” kata Kepala BI Kepri, Gusti Raezal Eka Putra di kantornya, Selasa (1/7).
Demikian halnya untuk penyaluran kredit untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), pun mengalami perlambatan. Gusti menjelaskan, periode Mei 2014 kredit UMKM nilainya hanya Rp 8,5 triliun atau tumbuh melambat sebesar 12,72 persen (yoy), dibandingkan bulan sebelumnya yang nilainya meencapai 21,76 persen (yoy).
Menurut Gusti, kredit perbankan dan UMKM diberikan oleh bank umum sebesar Rp 7,4 triliun atau mencapai 87 persen sedangkan sisanya diberikan oleh bank perkreditan rakyat (BPR). “Kalau kredit bermasalah masih terjaga pada tingkat yang wajar atau sekitar 1,94 persen,” kata Gusti.
Sementara perkembangan dana pihak ketiga (DPK) yang dihimpun oleh perbankan Kepri, tumbuh menguat menjadi Rp 40,97 triliun atau 19,57 persen (yoy) dibandinkan bulan sebelumnya 19,26 persen (yoy). Di mana dana perbankan didominasi oleh tabungan dengan pangsa mencapai 39,20 persen, kemudian giro sebesar 31,99 persen, dan deposito 28,80 persen.
Dengan demikian, Gusti menjelaskan bahwa aset perbankan Kepri secara keseluruhan tercatat sebesar Rp 47,44 triliun atau tumbuh sebesar 17,23 persen (yoy). Ini menurun sekitar 17,87 (yoy) dibanding bulan sebelumnya.
Di mana bank umum masih mendominasi dengan aset sebesar Rp 43,41 triliun atau sekitar 91,51 persen. Sementara aset BPR tercatatat hanya sekitar Rp 4,03 triliun, dan aset bank syariah sebesar Rp 2,64 triliun. (Batampos/ian)
@
Tagged @ Perbankan
1 komentar - Skip ke Kotak Komentar
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
Posting Komentar - Kembali ke Konten