 |
| Ratusan sopir berdesak-desakan saat pengurusan kartu survei BBM yang baru |
BATAM HARI INI - Ratusan sopir kendaraan umum, angkutan barang dan mobil pribadi, berbberbondong-bondong mendatangi kantor Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Batam untuk mengurus kartu survei BBM biosolar, Selasa (1/7/2014). Akibatnya, di sepanjang Jalan Sudirman mulai dari Perumahan Sukajadi hingga ke Simpang Jam Baloi macet.
Sebelumnya, kartu survei BBM biosolar itu cukup diurus di sejumlah SPBU yang ada di Batam dengan cara menunjukan fotokopi surat tanda nomor kendaraan (STNK) ke petugas SPBU. Namun, karena masa berlaku kartu yang sebelumnya sudah habis, para sopir harus kembali mengurus kartu survei BBM yang baru agar bisa mengisi minyak kendaraannya.
Bagi sopir kendaraan wajib menunjukan surat kir dan pajak kendaraan yang masih berlaku. Jika kedua persyaratannya tak terpenuhi, sopir tak bisa mendapatkan kartu survei BBM.
Sayangnya, pemberlakuan peraturan baru ini tanpa sosialisasi terlebih dahulu dari Pertamina, sehingga ratusan sopir yang tak bisa mengisi solar di SPBU langsung menyerbu Kantor Dishub Batam untuk bisa mengurus kartu survei BBM.
Antrean panjang serta penuh sesak mewarnai kantor Dishub dari pagi hari, karena dipenuhi para sopir yang ingin mengurus kartu biosolar agar bisa mengisi minyak kendaraannya. Banyak juga keluhan yang dilontarkan dan menganggap pemerintah seenaknya saja menerapkan peraturan.
"Tanpa ada sosialisasi, tiba-tiba kami tak bisa mengisi minyak lagi. Alasannya masa berlaku kartu sudah habis. Ini kan namanya seenak mereka saja, kami jadi tidak bisa bekerja hari ini. Demi ambil kartu terpaksa kami juga berdesak-desakan," umpat Sani, salah satu sopir angkot jurusan Nongsa-Jodoh, Selasa siang.
Selain mengaku kecewa dengan kebijakan tersebut, kekecewaannya juga bertambah karena tidak mendaparkan kartu biosolar akibat surat kir mobilnya mati. "Disuruh ngurus surat kir dulu, baru bisa ambil kartu survei BBM. Tak makan keluarga d irumah kalau begini ceritanya. Hari ini tak narik angkotlah jadinya," kata Sani dengan wajah kesal.
Tidak hanya Sani, sopir-sopir lainnya juga mengaku baru mengetahui setelah mau mengisi minyak di SPBU. "Kata petugas, kartu harus di perpanjang biar bisa mengisi minyak. Sampai saya di sini, antrean sudah berjubel. Padahal barang harus segera diantar ke Tanjunguncang, sementara minyak mobil tak ada. Coba ada sosialisasi dari sebelumnya, kan tidak begini jadinya," keluh Randi, salah satu solir yang tinggal di Batam Center.
Padahal sebelumnya, kata dia, cukup memperpanjang kartu tersebut di SPBU dengan menunjukan fotokopi STNK. Awal pertama kali diterapkan kartu berlaku satu bulan, selanjutnya diperpanjang menjadi dua bulan dan aturan yang sekarang ini membikin susah masyarakat.
Sementara itu Kepala Dishub Batam, Zulhendri, yang dikonfirmasi, juga merasa terkejut dengan panjangnya antrean kendaraan dan sopir di kantornya. Dia tak menyangka jika antrean akan sebanyak dan sepanjang yang ada saat ini.
Diakuinya, peraturan baru ini dikeluarkan oleh Pertamina, sedangkan Dishub hanya sebatas menyediakan tempat saja. Aturan yang baru, sopir wajib menunjukan surat kir dan pajak kendaraan untuk bisa mendapatkan kartu survei BBM.
"Kami juga tidak mentangka antrean bisa sepanjang ini. Ini kebijakan dari Pertamina dan kami hanya menyediakan tempat. Kalau angkutan umum dan barang harus ada kir. Pengurusannya di sini, agar kendaraan yang mati kirnya langsung bisa diperpanjang, sesuai rapat yang digelar beberapa waktu lalu," kata Zulhendri.
Agsr bisa memudahkan pelayanan, Zulhendri berharap Pertama bisa menempatkan petugas lebih banyak lagi agar bisa melayani ratusan sopir yang mendadak mendatangi kantor Dishub.
"Sekarang petugas Pertamina yang melayani hanya empat orang, jelas tidak sebanding dengan jumlah sopir yang datang. Belum ada sosialisasi, sudah sebanyak ini yang datang. Apalagi nanti disosialisasinkan," ujar Zulhendri.
Selain itu, untuk mengatasi permasalahan ini ia memberikan dua saran kepada Pertamina, yakni pendaftaran disebarkan kembali ke sejumlah SPBU dan Pertamina menyiapkan wakilnya. Atau bisa juga semua didafrarkan hari ini, tapi sopir bisa datang beberapa hari lagi mengambil kartu survei BBM.
"Kondisi di sini tidak memungkinkan untuk dilakukan pengurusan secara serentak. Kemarin itu rencanya akan dilakukan di stadion Tumenggung Abdul Jamal, tapi belum jadi," ujarnya.
Hingga pukul 16.00 WIB, mobil-mobil dengan jenis BBM solar masih banyak yang parkir di depan kantor Dishub. "Tak ada minyaknya, terpaksa parkir di sini. Soalnya belum dapat kartu survei karena harus urus kartu kir dulu," kata salah seorang sopir angkutan umum yang memarkirkan mobilnya di depan kantor Dishub. (*)
Editor: Roelan/Batamtoday
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pemko Batam
1 komentar - Skip ke Kotak Komentar
Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr
Posting Komentar - Kembali ke Konten