informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Hasil Seleksi Pejabat BP Batam 'Jilid II' Kembali Bermasalah

Dinilai Curang, Petra akan Gugat Hasil Seleksi Pejabat BP Batam 'Jilid II'
BATAM HARI INI - Seleksi pejabat BP Batam 'jilid II' dinilai tak jauh beda dengan seleksi 'jilid I'. Indikasi kecurangan pun masih tetap dirasakan sebagian calon yang tidak lolos dalam pertarungan itu.

Petra Paulus Tarigan, salah satu peserta yang tidak lolos dalam seleksi itu, mengungkapkan adanya kecurangan yang dilakukan oleh Tim Seleksi. Salah satunya dengan tidak diumumkannya ke publik hasil skor tiap kandidat selama menjalani proses seleksi yang berlangsung dalam tiga tahap.

Menurutnya, skor atau nilai para kandidiat itu seharusnya dapat dijadikan acuan untuk menetapkan siapa saja yang berhak menduduki jabatan di BP Batam. Namun, ketika hasil tes yang mereka jalankan belum diumumkan, tiba-tiba Ketua Dewan Kawasan FTZ Batam, Bintan, dan Karimun Muhammad Sani sudah melantik peserta yang dianggap menang.

"Nilai atau skor tiap kandidat belum diumumkan, tapi bisa-bisanya dilakukan pelantikan. Terus apa yang diseleksi dan untuk apa para kandidiat itu mengikuti tes kalau tak ada hasilnya. Ini kan salah satu bentuk kecurangan," kata Petra ditemui di Batam Center, Selasa (1/7/2014) siang.

Petra menambahkan, kendati dirinya tidak lolos, hasil seleksi tersebut tidak akan dipermasalahkan jika benar-benar dilakukan dengan transparan. Tapi, kenyataan yang terjadi seleksi pejabat BP Batam "jilid II" jauh lebih mengecewakan dibanding seleksi "Jilid I". Sebab, indikasi kecurangan semakin jelas terlihat.

Di sisi lain, lanjut Petra, masuknya Nur Syafriadi sebagai salah satu Deputi BP Batam juga dianggap sebagai bukti kecurangan yang terjadi dalam seleksi tersebut. Dimana, Nur sejak ikut mendaftar hingga dilantik masih memegang status sebagai Ketua DPRD Provinsi Kepri dan juga masih aktif dalam partai politik.

Padahal, kata Petra sebagai syarat untuk peserta tidak terlibat dalam politik praktis dan tidak menduduki jabatan fungsional. Sementara, Nur Syafriadi yang masih menjabat sebagai Ketua DPRD Provinsi Kepri jelas-jelas masih terlibat politik dan menduduki fungsional. Secara faktual, Nur Safriadi sudah gagal sejak masa seleksi administrasi.

"Jangankan sampai terpilih menjadi seorang Deputi, saat seleksi administrasi saja harusnya sudah gagal. Ini jelas-jelas fakata kecurangan dalam seleksi pejabat BP Batam jilid II," kata Petra yang juga dosen Universitas Riau Kepulauan itu.

"Ibarat kata, Timsel dan Ketua DK FTZ BBK sebenarnya sudah punya nama-nama yang akan menjabat di BP Batam. Tapi, untuk membohongi publik dibuatlah seleksi abal-abal. Itu yang terjadi saat ini," tambahnya, lagi.

Ketidakpuasan Petra terhadap seleksi abal-abal itu, katanya akan segera dia digugat. Sebab, hasil skor yang tak pernah diumumkan itu menjadi pertanyaan besar dan banyak hal lagi yang dianggap sebagai bukti adanya kecurangan yang dilakukan Tim Seleksi.

"Dalam waktu dua tiga hari ini, saya akan daftarkan gugatan ke PTUN. Tak bisa dibiarkan seperti ini," tegasnya.

Selain gugatan, Petra juga berencana akan melaporkan dugaan kecurangan ini ke Lembaga Ombudsman RI serta Dewan Nasional Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas.

Editor: Dodo/Batamtoday




@



1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Hasil Seleksi Pejabat BP Batam 'Jilid II' Kembali Bermasalah