informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

PENCULIKAN BAYI KEMBALI TERJADI DI BATAM

Lagi Main, Balita di Batam Diculik Rentenir
BATAM HARI INI  - Peringatan buat orangtua di Batam yang memiliki anak balita (bawah lima tahun). K
ayla Dilvani Izar, bocah 1,9 tahun, putri pasangan Rahma Nila (23) dan Bustami (25), warga Kampung ATB Baru, Mukakuning, Kecamatan Seibeduk, hilang diculik orang, Rabu (18/6) sekitar pukul 16.00 WIB.

Saat kejadian, balita cantik itu tinggal bersama neneknya, Yuliasmi (45). Sedangkan kedua orangtuanya sedang bekerja. Keluarga menduga, Kayla dibawa lari oleh seseorang bernama Dona, perempuan yang dikenal sebagai rentenir dan mengaku pegawai koperasi simpan-pinjam "Tiga Bersaudara" yang beralamat di kawasan PJB, Kecamatan Batuaji.

Kejadian ini sudah dilaporkan oleh orangtua korban ke Sentra Pelayanan Polresta Barelang, Kamis (19/6) pukul 18.00 WIB dengan No.LP-B\722\VI\2014\Kepri. Selain itu, pihak keluarga juga telah bergerak untuk mencari Kayla sembari menyebarkan foto korban mulai dari wilayah Batuaji, Sagulung, Batam Centre, Nagoya dan Bengkong. Tim Buser Polresta Barelang pun sudah diterjunkan untuk memburu pelaku.

Menurut penuturan sang nenek, saat habis mandi sore, Kayla bermain dengan abangnya Agung (6) di depan rumahnya. Ketika itu, Yuliasmi pergi ke warung yang hanya berjarak puluhan meter dari rumahnya. Namun saat ia kembali usai berbelanja, cucu perempuannya itu sudah tak terlihat lagi.

"Saat kembali dari warung, cucu saya sudah hilang. Saya sudah cari ke sekeliling rumah sambil menangis tapi dia tak ada juga," ujar Yuliasni kepada wartawan, Kamis (19/6) sore. 

Epi (22), tetangga yang sempat melihat korban sebelum hilang mengatakan, saat kejadian, ia sedang mandi. Kemudian, ia mendengar anaknya memanggil namanya seraya mengatakan ada tamu yang datang. Sebelum itu, ia melihat anaknya itu sedang bermain bersama Kayla dan abangnya di pelataran rumah korban. 

"Waktu saya mandi, tiba-tiba anak saya manggil. Ada tamu mau jumpa, katanya. Selesai berpakaian saya persilahkan tamu perempuan itu masuk," ujar Epi kepada wartawan di rumah Korban.

Lanjut Epi, tamunya yang berusia paruh baya itu mengaku sebagai pegawai kopersi simpan pinjam. "Namanya koperasinya Tiga Bersaudara, alamatnya di PJB Batuaji," katanya. 

Perempuan itu, tutur Epi, mengaku bernama Dona. Dia menawarkan pinjaman dari koperasi dengan besar pinjaman Rp2 juta dengan masa bayar satu tahun. Tapi ada syaratnya yaitu harus memakai uang muka sebesar Rp200 ribu. 

Lalu, perempuan tersebut melihat ke arah Kayla yang sedang bermain. "Donna mengatakan, "aduh cantiknya anak ini, boleh saya pinjam 1 jam kak". Saya bilang, "bukan anak saya, anak tetangga," ujar Epi.

Tapi Dona tetap merayu. Katanya, "aku bawa satu jam bisa nggak ya? Aku pernah ngambil anak di lampu merah, tapi anaknya rewel kak, aku nggak punya anak cewek," kata Dona sebagaimana ditirukan Epi.

Lanjut Epi, saat itu, Dona juga sempat bertanya kepada Kayla, minum susu apa. Saya jawab susu Batita. Setelah itu, Dona pamit dan pergi ke rumah tetangga lainnya.

"Katanya mau menawarkan simpan pinjam dari koperasi itu," ucap Epi.

Begitu Dona pergi, sambung Epi, ia pun masuk ke rumah. Baru sekitar pukul 16.30 WIB, nenek Kayla datang ke rumahnya sambil menangis. 

"Nenek Kayla menanyakan cucunya. Setelah itu, kami bersama warga lain langsung ramai-ramai mencari Kayla. Baru dapat informasi dari orang warung di pinggir jalan. Katanya Kayla dibawa pergi oleh orang dengan mengendarai sepeda motor Honda Revo warna merah," katanya. 

Menurut Epi, ciri-ciri Donna yakni memiliki rambut hitam dengan panjang sedang sebahu, pakai baju kemeja putih, celana hitam sepatu hitam. Kepadanya, Dona mengaku tinggal di daerah Aviari, Batuaji. Dia pun mengaku suku Jawa Medan.

"Ternyata waktu itu dia enggak sendiri. Ada seorang laki-laki juga. Badannya tegap, tinggi dan berpakaian serba hitam," kata Epi.

Sementara itu, menurut informasi dari warga setempat. Dona ini sudah melakukan penipuan kepada beberapa warga. Di antara yang sudah tertipu adalah Nur yang menderita kerugian sebesar Rp200 ribu dan kakaknya juga Rp200 ribu serta Salma sebesar Rp150 ribu. 

Harapan Orangtua Korban

Ditemui di kediamannya, kedua orangtua Kayla tak bisa menahan kesedihan. Meski coba ditenangkan, namun Rahma Nila, ibu korban tak kuasa menahan air bening yang seolah enggan berhenti keluar dari matanya. 

Perempuan kelahiran Pesisir, Sumatera Barat itu berharap kepada pelaku yang diduga bernama Donna atau siapapun yang menculik putrinya, segera mengembalikan buah hatinya itu.

"Saya memohon, mohon kembalikan anak saya," ujarnya sembari menghapus bulir-bulir air mata di kedua pipinya.

"Siapapun yang mengambil anak saya, mohon kembalikanlah. Saya enggak akan nuntut apa-apa, cuma minta anak saya jangan diapa-apain," sambungnya sambil terisak. 

Sedangkan Bustami, ayah korban yang asal Tembilahan, Riau mengatakan, saat kejadian, ia masih bekerja di wilayah Taman Sari, Tiban sebagai buruh bangunan. Ia mendapat kabar dari temannya, bahwa anaknya telah diculik oleh, seorang wanita paruh baya yang ngakunya bernama Donna.

Ia pun bergegas pulang ke rumah. "Saya langsung pulang waktu teman ngabari kalau anak perempuan saya diculik orang tak dikenal. Sampai di rumah saya langsung lemas, ingat Kayla," katanya dengan suara tersendat-sendat menahan haru. 

"Saya sangat khawatir. Saya sudah lapor ke polisi, ke Polresta Barelang. Saya risau anak saya itu kenapa-kenapa. Kami juga sudah menyebarkan foto Kayla mulai di wilayah Batuaji, Batam Centre, Nagoya dan Bengkong," katanya.

Bustami berharap polisi bisa segera menemukan perempuan bernama Dona itu agar kondisi anaknya bisa diketahui dan kembali kepada mereka. Ia juga berharap kepada seluruh masyarakat di Batam dan sekitarnya untuk membantu menginformasikan jika melihat anak perempuannya tersebut.(pariadi)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

PENCULIKAN BAYI KEMBALI TERJADI DI BATAM