Harga Daging Ayam Potong di Batam Tembus Rp35 Ribu |
BATAM HARI INI - Harga sejumlah barang kebutuhan pokok di Batam mulai merangkak naik. Harga daging ayam di pasar tradisional Toss 3000 terpantau naik hingga Rp10.000 per kilogram dibanding biasanya.
Pantauan di pasar tradisional Toss 3000, Senin (23/6/2014) pukul 08.08 WIB, harga daging ayam potong telah tembus Rp35.000 per kilogram. "Rata-rata kalau beli banyak itu pasti mereka punya hajat sebelum puasa, namun harga menjelang Ramadhan ini selalu naik, " kata Warni, salah satu pedagang di Pasar Toss 3000 Jodoh kepada BATAMTODAY.COM.
Dia menuturkan, biasanya sehari menjelang Ramadhan dirinya mengaku menjual 50 ekor ayam dengan harga yang selalu naik. Namun demikian tak banyak pula masyarakat yang mengeluh adanya kenaikan harga tersebut. "Yaa karena sudah tradisi (harga barang naik menjelang bulan puasa, red)," ujarnya.
Dia mengakui, harga daging ayam dua pekan sebelumnya Rp25 ribu per kilogram. Harga ayam kampung juga merangkak naik dari Rp30 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram. "Harga dari distributor daging ayam juga naik, jadi kita harus ikut menaikan harga," jelasnya.
Selain daging ayam, harga komoditas lainnya juga naik. Misalnya, telur ayam dari sebelumnya Rp16 ribu menjadi Rp19 ribu per kilogram, bawang putih naik dari Rp16 ribu menjadi Rp18 ribu perkilogram, bawang merah dari Rp14 ribu menjadi Rp22 ribu per kilogram.
Sementara komoditas bahan pokok makanan lainnya masih stabil, seperti beras Rp8.500, gula pasir Rp10.500, dan tomat Rp7.000 per kilogram.
Sedangkan untuk harga petai masyarakat harus mengeluarkan kocek lebih banyak untuk membelinya. Harga sayuran yang memiliki bau khas ini melonjak menjadi Rp50 ribu per kilogram dalam beberapa pekan terakhir.
"Sebelumnya, harga petai Rp15 ribu per kilogram, kini sudah mencapai Rp50 ribu per kilogram," terang Supardi, pedagang petai di Toss 3000.
Namun Supardi memastikan tingginya harga petai lebih disebabkan karena belum masuknya musim panen dan banyaknya penyakit tanaman yang menyerang tanaman petai sehingga pasokan mengalami gangguan.
"Karena banyak penyakit tanaman yang menyerang petai sehingga pasokan langka. Namun ini juga disebabkan karena belum masuknya musim tanam di beberapa sentra produksi petai seperti di Banten, Cianjur dan Jawa Tengah," pungkasnya. (*)
Editor: Roelan/Batamtoday
@
Tagged @ Ekonomi
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten