BATAM HARI INI - Kasubdit Humas dan Publikasi BP Batam Ilham Eka Hartawan mengatakan pengelolaan pasar induk Jodoh hingga saat ini belum bisa dimulai karena masih menunggu penilaian aset pasar induk dari Pemko Batam. Kalau pun mendesak untuk dikelola Pemko Batam, maka BP Batam hanya bisa melakukan pinjam pakai.
Ilham mengatakan bahwa dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) no 153 tahun 2012 , disebutkan bahwa BP Batam hanya bisa memberikan aset daerah seperti pasar induk dalam skema pinjam pakai untuk dikelola Pemko. “Kami masih menunggu penilaian aset dari mereka. Kalau pun mau dikelola, itu adalah sistem pinjam pakai, itu diatur dalam Permenkeu,” katanya, kemarin, Senin (9/8).
Ilham mengatakan BP Batam memberikan pengelolaannya kepada Pemko ketersediaan kebutuhan pokok di Batam. Ilham mengatakan berdasarkan dokumen kontrak pembangunan pasar induk Jodoh, sumber pendanaan BP Batam di pasar itu sebesar Rp19,165 miliar. Sedangkan nilai awal sumber pendanaan dari pihak lain yakni Pemko Batam sebesar Rp16,3 miliar, Provinsi Riau Rp7,135 miliar dan Kimpraswil Pusat Rp9,262 miliar.
Adapun berdasarkan penilaian oleh KPKNL Batam tahun 2008 lalu, nilai tanah dan bangunan pasar induk jodoh sebesar Rp36,962 miliar.
Kepala Dinas PMPK-UKM Pebrialin mengatakan Pemko Batam belum mengeluarkan penilaian aset pasar induk Jodoh berdasarkan dokumen kontrak awal pembangunan.
“Kami masih belum bisa menjalankan KPS Pasar Induk karena masih belum selesai administrasi penilaian asetnya,” katanya.
Pebrialin mengatakan kendala pengelolaan pasar induk melalui pelaksanaan KPS yakni belum adanya penilaian aset nilai baru pasar itu yang masuk sebagai daftar aset Pemko Batam. Ia mengatakan saat ini baru dua pasar yang siap berjalan masuk dalam proses perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga. Ketiga pasar itu yakni pasar Belakangpadang dan Jodoh Boulervard. Rencananya pedagang kaki lima akan dialihkan ke Jodoh Boulevard dan pasar induk Jodoh. (ian)
@
Tagged @ BP Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten