Salah satu museum di P. Galang |
Untuk Melestarikan Cagar Budaya
BATAM NANTI - Kasi Pelindungan Pengembangan dan Pemanfaatan Balai Pelestarian Cagar Budaya Wilayah Sumbar Riau-Kepri Teguh Hidayat menilai sudah seharusnya Batam memiliki museum yang fungsinya untuk melestarikan cagar budaya di alam terbuka.
" Kalau saya melihat di Batam ini cenderungnya hanya mengelola investasi. Sementara untuk masalah pelestarian cagar budaya sangat minim sekali, bahkan sangat sedikit peran pemerintah untuk membangun sebuah museum. Padahal, di Batam, sangat banyak potensi cagar budaya yang mesti dilestarikan." ujar Teguh saat Sosialisasi Kegiatan Arkeologi Bawah Air, dengan tema "Selamatkan Arkeologi Bawah Air dari Tindakan Pengangkatan Yang Ilegal," di Amir Hotel Batam yang diselenggarakan sejak 26-27 Februari 2014.
Teguh menyebutkan, untuk melestarikan cagar budaya tidak hanya dilakukan di ruangan terbuka, melainkan juga harus diabadikan di museum. Sementara, Batam belum memiliki museum. Padahal, potensi Batam jauh lebih baik dibanding dengan kota-kota lainnya.
Terkait cagar budaya, lanjut dia, di Kepulauan Riau terdapat lebih dari 100 cagar budaya yang mesti dilestarikan. Namun dari jumlah tersebut, banyak yang tidak terawat. Seperti halnya salah satu cagar budaya di Batam wisata kampung Vietnam yang kian pudar tanpa dirawat semaksimal mungkin.
" Untuk di Kepulauan Riau sendiri cagar budaya sangat banyak lebih dari 100 cagar budaya yang terdiri di darat dan di laut dan data ini hanya perhitungan perkiraan, sebenarnya sangat lebih. Namun banyak yang tidak terawat, makanya kita berharap pintu hati pemerintah Kota Batam, maupun provinsi, bisa membangun sebuah Museum di Batam, selain menjadi tempat wisata, bermanfaat juga bagi anak-anak sekolah." kata Teguh.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepualuan Riau Drs H Arifin Nasir berharap dengan diadakannya sosialisasi ini, bisa membangkitkan semangat masyarakat agar bersama-sama menjaga dan melestarikan cagar budaya, khususnya di Kepulauan Riau. Ia mengaku banyak cagar budaya yang tak terawat dan dibiarkan begitu saja.
" Kami berharap dan menghimbau kepada masyarakat agar bersama-sama menjaga cagar budaya di Kepulauan Riau, maupun cagar budaya yang bergerak dan tak bergerak, di darat dan di laut, jika kita lestarikan bersama, akan menjadi peluang untuk pesona wisata, khususnya di Kepualuan Riau ini." ujar Arifin.
Acara yang diselenggarakan selama tiga hari itu mendapat sambutan antusias dari peserta. Sebab, acara tersebut lebih membahas bagaimana melestarikan cagar budaya se-Kepulauan Riau. Acara itu diselenggarakan Dinas Kebudayaan Perovinsi Kepulauan Riau dan dihadiri lebih kurang 50 peserta dari berbagai kabupaten dan kota di Kepri. (abk)
@
Tagged @ Batam Nanti
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten