BATAM NANTI - British Chamber of Commerence (Britcham/Himpunan Pengusaha Inggris) di Indonesia melanjutkan usahanya dalam membina hubungan dengan provinsi-provinsi lain di luar Jakarta, salah satunya Batam. Kehadiran pengusaha asal Inggris sejak Kamis (20/3) lalu, guna menjajaki peluang investasi di Batam dan Kepri.
British Chamber of Commerence merupakan himpunan pengusaha setara Kamar Dagang dan Industri, merupakan sebuah asosiasi pengusaha Inggris yang aktif di Jakarta, memiliki 80 acara bisnis dan 3.500 pengunjung di tahun 2013 lalu.
CEO Britcham Ingris yang berkantor di Wisma Metropolitan 1, Jalan Jendral Sudirman, Jakarta Chris Wren kepada Sekretaris Dewan Kawasan Free Trade Zone (FTZ) Batam, Bintan dan Karimun (BBK) yang juga Kepala Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Kepri Jon Arizal, menyebutkan peran Britcham saat ini sedang dalam proses transisi.
Minggu depan, Britcham akan berangkat ke negara asalnya bersama beberapa rombongan dari Jakarta untuk menyampaikan informasi-informasi terkait potensi investasi di Indonesia, termasuk Batam kepada pelaku usaha lainnya yang tergabung dalam Britcham UK.
"Kami menyediakan akses informasi market dan mendukung Usaha Kecil Menengah (UKM) dari Ingris untuk memperlebar usaha mereka di Indonesia. Penting bagi kami untuk memperluas jaringan usaha dengan Indonesia, karena Indonesia memiliki potensi bisnis yang menguntungkan baik untuk jangka pendek dan panjang," ungkap Chris.
Dari itu, pihaknya perlu mengetahui berbagai peluang bisnis yang tersedia di luar Jakarta, sehingga bisa menjembatani 50 lebih perusahaan yang tergabung dalam Britcham Ingris untuk dapat bekerjasama dengan Indonesia," kata Chris.
Dengan berkunjung ke Batam, ujar Chris, pihaknya berharap dapat membina hubungan baik dengan Kadin, Apindo, BPMTSP, dan asosiasi bisnis lainnya serta pengusaha lokal.
" Kita (Britcham) berharap dapat memiliki hubungan dua arah dalam pertukaran informasi. Sehingga memudahkan kami untuk membuka peluang bisnis di Batam maupun di Kepri," tandasnya.
Sementara itu, Jon Arizal menyebutkan, kedatangan Britcham UK ke Batam dalam rangka meminta informasi yang bertujuan untuk mencari peluang usaha yang bisa dikembangkan dengan keuntungan yang memadai.
"Ini tentunya membuka peluang bagi kita untuk merangkul para investor Inggris agar berinvestasi di Batam dan di Kepri. Kalau mereka berminat, tentunya akan membuka peluang pula bagi masyarakat kita untuk mendapatkan pekerjaan, sehingga mendatangkan devisa bagi daerah maupun negara," kata Jon saat melakukan acara ramah-tamah dengan pengusaha asal Inggris, Sabtu(22/3) di Restoran Golden Prawn Bengkong, Batam.
Bahkan, sebut Jon, selama ini Pemerintah telah melakukan program promosi ke luar negeri, pengundangan investor untuk datang ke Batam dan Kepri, dengan harapan mereka dapat mengetahui secara lansung dan tertarik untuk menanamkan modalnya.
Target di tahun 2014 ini, lanjut Jon, bagaimana menumbuhkembangkan industri-industri yang ada di Batam dan Kepri secara umum, tentunya dengan memberikan kemudahan-kemudahan dalam perizinan dan akses informasi yang benar dan gampang.
"Kita telah memberikan penjelasan secara terperinci dalam acara kunjungan dan Presentation Investment. Bahkan, bila mereka ada waktu akan kita ajak mengunjungi dan meninjau kawasan-kasawan industri yang ada di Batam, di Bintan dan di Kepri. Bahkan ke Kadin Kepri untuk mendapatkan penjelasan dan persyaratan untuk bisa berinvestasi di Kota Batam, khususnya dan Kepri pada umumnya," pungkasnya.
Pengusaha Batam yang juga mantan Ketua Kadin Kepri Johannes Kenedi mengatakan, kunjungan Britcham merupakan suatu peluang bagi pemerintah daerah untuk merangkul, memberikan penjelasan serta informasi kepada Britcham UK.
"Kita berharap pemerintah dapat memberikan informasi yang jelas serta kemudahan bagi calon investor Inggris untuk berinvestasi di Batam maupun Kepri. Mereka dapat mengetahui, mengenal Batam dan Kepri lebih jauh, sehingga tertarik untuk datang maupun berinvestasi," kata Jon.
Menurut Jon, sesungguhnya untuk kegiatan ekspor dan industri di Batam maupun Kepri masih lebih baik dan sangat menarik bagi asing jika dibandingkan dengan daerah lainnya untuk berinvestasi.
"Dari itu, kita harus ada peningkatan fasilitas. Karena pesaing kita seperti Johor, Vietnam dan Thailand memiliki fasilitas lebih unggul. Namun, berdasarkan komentar dari perusahaan asing seperti dari Eropa, Amerika dan Inggris masih melihat kita sebagai potensi yang menguntungkan dan strategis," ungkap Jon lagi. (HK/vnr)
@
Tagged @ Batam Nanti
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten