B'right PLN Batam Bangun 5 Proyek Kelistrikan
BATAM NANTI - B'right PLN Batam kembali membangun 5 proyek fisik ketenagalistrikan di Batam.
Pelaksanaan pembangunan ditandai dengan soft launching yang dilakukan langsung Wakil Menteri (Wamen) Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Susilo Siswoutomo di lokasi proyek Kampung Takato, Tanjunguncang, Batam, Sabtu (29/2).
Lima proyek dimaksudkan, pembangunan pipa gas ruas 2 Pemping-Tanjunguncang milik konsorsium PT PLN Batam dan Universal Batam Energy (UBE), PLTG Tanjunguncang milik Independent Power Producer (IPP). Pembangunan PLTGU Tanjunguncang milik PT PLN Batam dan Gardu Induk (GI) Tanjunguncang serta Tranmisi 150 KV Sagulung-Tanjunguncang.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PLN Batam, Dadan Kurniadipura mengatakan kelima proyek fisik ini dapat menyuplay energi listrik hingga 190 MW dari 330 MW yang ada saat ini, atau dengan kata lain setelah semua kelar pada Juni 2015 mendatang, Batam memiliki 520 MW.
" Ketersedian ini, bisa mencukupi kelistrikan Batam hingga 2017 mendatang," ujar Dadang di hadapan Wamen dan Gubernur Kepri HM Sani serta para hadirin.
Ketersedian tersebut, lanjut Dadang bisa mensuplay Kepri termasuk pulau-pulau penyangganya. Sementara untuk kebutuhan 2017 keatas, akan mulai dipikirkan pada akhir tahun ini.
Wamen ESDM, Susilo Siswoutomo dalam sambutannya mengatakan, pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Batam sebagai rencana strategis untuk menambah ketersedia energi listrik di Kota Industri ini.
" Penambahan ini sudah menjadi keharusan, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, bisnis dan industri di Batam," kata Susilo.
Dengan penambahan itu, ia berharap Batam sebagai kota industri bisa menjadi daya tarik investor untuk mengembangkan usahanya di Batam, sehingga ekonomi masyarakat tumbuh.
Sebagai diketahui, untuk proyek pembangunan pipa gas ruas-2, akan melalui bawah laut dengan diameter 16 inchi dengan panjang 13,5 Km dari Pulau Pemping ke Tanjunguncang. Dan dijadwalkan dapat mulai beroperasi pada akhir 2014.
" Ini pengembangan strategis yang akan memasok gas domestik dari sumur gas Natuna ke Batam," lanjut Wamen.
Masih, kata Wamen, sedangkan proyek PLTGU Tanjunguncang milik PT PLN Batam, dengan kapasitas 2x42,5 MW rencananya akan beroperasi Desember 2014. Ditambah 42 MW Combined Cyckle yang menggunakan bahan bakar gas alam sebesar 18 bbtud setara dengan 550 kilo liter perhari yang dipasok melalui pipa tersebut.
Selanjutnya proyek pembangkit ketiga, yaitu PLTG Tanjunguncang milik IPP berkapasitas 2x35MW direncanakan beroperasi akhir 2014 juga. Kemudian proyek Gardu Induk 150/20KV dan jalur tranmisi 150 KV dari Tanjunguncang ke Sagulung sepanjang 6 Km dengan pemasangan tower steel monopole sebanyak 35 tower.
Yang menariknya lagi, kelima proyek itu merupakan upaya ketahanan suplai energi primer untuk pembangkit, yang semula bergantung pada satu sumber yaitu dari Grissik, Sumatera Selatan. Kedepan menjadi dua sumber, yakni dari Natuna, sehingga jika dilakukan maintenance pipa, suplai gas bisa disalurkan dari sumber lainnya.
Gubernur Provinsi Kepri, HM Sani mengatakan listrik sudah menjadi kebutuhan, karena tanpa listrik kita tidak bisa apa-apa. Sehingga penyedian kebutuhan listrik harus menjadi perhatian serius.
"Kita berharap tak hanya Batam, tapi di luar Batam juga diperhatikan," kata Sani.
Selain penendatangan prasasti peresmian atau soft launching proyek ketenagalistrikan, Wamen ESDM Susilo Siswoutomo bersama HM Sani dan President Direktor PLN Batam Dadang juga melakukan penanaman pohon secara simbolis di area proyek.
Turut hadir dalam acara soft launching itu, Kepala BP Batam Mustofa Widjaja, Walikota Batam diwakili Dispaerindag ESDM, Dirjen Ketenagalistrikan, Deputy Komersil SKK-MIGAS, Direktur Utama PT PLN (Persero), Direksi PLN Batam dan sejumlah FKPD Batam. (HK.ays)
@
Tagged @ Batam Nanti
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten