 |
| Gula 2.000 Ton yang Ditegah BC Tak Kantongi Izin Impor dari Mendag |
BATAM HARI INI – Gula impor sebanyak 2.000 ton yang diamankan Bea dan Cukai (BC) saat akan dimasukkan ke Batam melalui pelabuhan di Kabil, 27 Mei lalu, belum mengantongi izin dari Menteri Perindustrian (Mendag). Padahal, sesuai Pertaturan Pemerintah (PP) 10 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) nomor 27 tahun 2012, impor gula harus mendapatkan izin dari Mendag.
Direktur Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Humas BP Batam, Dwi Djoko Wiwoho, mengatakan impor gula ditentukan oleh pemerintah pusat. Selain itu, untuk mengimpor gula, misalnya untuk penentuan kouta gula yang masuk tahun 2014, harus diajukan pada akhir tahun 2013.
”Apabila masuk tahun ini (2014, red), maka tidak bisa diproses, karena pengajuannya harus sudah ada masuk paling lambat akhir tahun 2013 untuk menentukan kuotanya, sebab pemerintah pusat yang menentukan,” jelasnya.
Dia mengatakan, hingga saat ini belum ada koordinasi antara Bea Cukai dengan BP Batam terkait gula yang masuk lewat pelabuhan di Kabil tersebut.
Djoko menuturkan, jika sekarang sudah terlanjur masuk ke Batam, maka izinnya pun tidak bisa dibuatkan lagi, karena pengajuan kuotanya harus tahun 2013. Izin untuk impor gula pun juga harus dari Menteri Perdagangan.
Pernyataan Djoko ini sedikit bertentangan dengan pihak Bea Cukai tentang waktu pengurusan izin impor gula. Menurut pihak BC, masih ada waktu selama 30 hari untuk mengurus izin impor. ”Kita tunggu yang bersangkutan mengurus izin selama 30 hari,” ujar Kasi Bimbingan dan Kepatuhan BC Batam, Emi Ludiyanto.
Gula impor 2.000 ton tersebut berasal dari Thailand. Namun hingga saat ini pihak BC pun belum mengetahui siapa pemiliknya, karena surat yang ada hanya dari agen shipping pelayaran. Untuk itu, kata Emi, pihak BC terpaksa menyegelnya. (cr3)
@
Tagged @ Kriminal
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten