informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Wartawan Dilarang Liput Lomba Kaligrafi

Wartawan Dilarang Liput Lomba Kaligrafi
BATAM HARI INI  - Pelaksaan cabang Kaligrafi, salah satu yang di perlombakan dalam Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV yang dilaksanakan di Gedung Lembaga Adat Melayu (LAM) terkesan tertutup dan masyarakat umum tidak melihat berlangsungnya perlombaan.

Bahkan, wartawan yang memiliki tanda pengenal yang diberikan panitia pelaksana khusus untuk peliputan MTQ juga dihadang oleh petugas keamanan dari Satpol PP dengan alasan dilarang masuk.

Kejadiannya berawal saat Djoko Sulistyo, salah satu wartawan foto dari Antara hendak mengambil foto saat perlombaan kaligrafi berlangsung, sekitar pukul 14.24 WIB, Minggu (8/6/2014). Saat mau masuk, langsung dicegat petugas Satpol PP dengan alasan dilarang masuk.

Kemudian ia menanyakan alasan dilarang masuk dan minta dipertemukan dengan panitia. "Saya dipertemukan dengan panitia yang pakai baju Melayu. Jawabannya saya disuruh lihat di pintu masuk yang tulisannya, selain peserta, dewan hakim dan keamanan dilarang masuk," kata Djoko kepada BATAMTODAY.COM, Minggu malam.

Tak terima alasan panitia, ia kembali mempertanyakan apa gunanya tanda pengenal khusu peliputan MTQ untuk wartawan jika tidak boleh meliput? "Namun panitia tersebut hanya menjawab amanahnya begitu," kata Djoko menirukan kata-kata panitia tersebut.

Masih merasa tidak puas dengan jawaban panitia, Djoko kemudian menghubungi Wakil Gubernur Kepri, Soerya Respationo dan disuruh berkoordinasi dengan Guntur Sakti, Kepala Dinas Pariwisata Kepri.

"Waktu itu saya sudah sampai di rumah dan kembali lagi ke lokasi. Nah sampai di lokasi, Guntur telepon saya dan menyuruh telepon diberikan ke petugas Satpol PP yang berjaga. Namun tak ada solusi. Setelah telepon ditutup, ponsel dikembalikan dan Satpol PP itu pergi begitu aja," jelas Djoko menceritakan kejadian.

Waktu terus berlanjut dan sampai akhirnya acara selesai. Djoko kembali menunggu panitia selesai beres-beres karena masih merasa tidak puas. Kemudian panitia tersebut hanya memberikan saran untuk menghubungi panitia pusat di Harmoni One Hotel.

"Kemudia saya minta nomor telponnya. Setelah itu saya telepon panitia dan jawabannya seharusnya boleh. Tapi acara sudah kelar, semua jadi percuma. Yang jadi pertanyaan, apa fungsi tanda pengenal ini kalau tidak boleh meliput?" kata Djoko lagi.

Editor: Dodo/Batamtoday




@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Wartawan Dilarang Liput Lomba Kaligrafi