informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Asal Muasal Komunitas Gay Di Batam

Pengakuan Juv (16), salah seorang dari empat pelajar yang menjadi pelaku pembunuhan Anto (39) di Perumahan Centre Point, Batam Centre pada 27 Januari lalu, komunitas gay pelajar di Batam dibentuk tahun 2012.
Dibentuk Tahun 2012


BATAM HARI INI - Pengakuan Juv (16), salah seorang dari empat pelajar yang menjadi pelaku pembunuhan Anto (39) di Perumahan Centre Point, Batam Centre pada 27 Januari lalu, komunitas gay pelajar di Batam dibentuk tahun 2012. 

Juv mengatakan, hingga kini jumlah komunitas penyuka sesama pria itu lebih dari 100 orang.
"Komunitas ini (gay, red) sudah terbentuk sekitar dua tahun lalu, sampai kini sudah mempunyai anggota lebih kurang 100 orang," kata Juv di sebuah rumah makan bersama penyidik Polresta Barelang, usai pra rekonstruksi di rumah korban pembunuhan Anto di Perumahan Centre Point, Batam Centre, Selasa (18/2). 


Juv yang masih berstatus pelajar di salah satu sekolah kejuruan itu menuturkan, pola perekrutan anggota baru komunitas gay pelajar Batam dilakukan dari mulut ke mulut sesama pelajar. Juv sendiri mengaku direkrut oleh Nik (17), pelaku pembunuhan Anto lainnya.    



"Saya baru beberapa bulan lalu bergabung, dan saya direkrut oleh Nik yang biasa dipanggil papi," ujarnya. 



Juv menyampaikan, anggota komunitas pelajar gay Batam ini terdiri dari pelajar sekolah yang masih aktif dan sudah putus sekolah. Markas yang mereka jadikan sebagai tempat berkumpul, yakni di Pasar Melayu, Batuaji, tempat mobil Anto ditemukan. 



Dalam menjalankan aksinya, Juv dan anggota komunitas lainnya tergantung dari orderan Nik. Setiap kali berkencan, biasanya tarif yang dipungut kepada klien Rp500 ribu.



"Tapi tidak semua membayar dengan nilai lima ratus ribu rupiah, bahkan ada juga suka-sama suka dan gak bayar. Kalau kebetulan ada yang lagi gak bisa, maka Nik menunjuk anggota lain," bebernya.      



Juv melanjutkan, pekerjaan sebagai penjaja seks kepada kaum sejenis itu dilakoninya hanya untuk menambah uang saku. Katanya, pekerjaan sampingan itu dia kerjakan tanpa sepengetahuan orangtuanya.



"Pelanggan kami rata-rata kalangan ekonomi menengah atas, ya seperti Anto itu," kata Juv mengakhiri.



Keluarga Korban Ngamuk



Kemarin, Satreskrim Polresta Barelang melakukan pra rekontruksi pembunuhan Anto Hartono (39) di Perumahan Centre Point Blok D 12A, Batam Centre. Polisi memboyong empat pelajar pelaku pembunuhan seorang akuntan itu, yakni Nik (17), Di (21), Ry (16) dan Juv (16). Keempat pelajar anggota komunitas gay pelajar Batam itu memperagakan peran mereka saat kasus pembunuhan itu terjadi.



Dalam pra rekonstruksi itu, sedikitnya ada 20 adegan yang diperagakan para pelaku. Pra rekonstruksi itu dipimpin Kanit Jatanras, Iptu Andy Sofyan. 



Pra rekonstruksi tersebut awalnya berjalan mulus. Namun, baru beberapa kali adegan diperagakan tiba-tiba keluar korban sempat berteriak memaki dan mengamuk. Keempat pelaku yang pun menjadi sasaran kemarahan keluarga Anto. Para pelaku pembunuh Anto pun harus merelakan tubuhnya dipukul dan ditendang.  



Melihat kondisi keluarga tidak stabil, adegan rekonstruksi untuk beberapa saat terpaksa ditunda. 



Dalam pra rekonstruksi itu, adegan pertama yang dilakukan adalah keempat pelaku pembunuhan, memperagakan tiba di rumah korban. Nik, Di, Ry, Juv, Im (masih buron) lalu masuk ke rumah korban.  



Sesampai di rumah, semua pelaku disuruh makan oleh korban. Satu dari pelaku, Juv saat itu kembali ke Batuaji.  



Lagi asik makan, korban Anto keluar kamar. Anto pun sempat menemani keempat pelaku makan. Habis makan, mereka sempat menegak minuman keras merek Civas Regal. Adegan selanjutnya, Anto yang diperankan oleh seorang anggota polisi masuk lagi ke kamarnya lalu menutup pintu. Saat itu disusu oleh Im.



"Im bilang kalau dia sudah masuk dan siul-siul ngasih kode, kami langsung berdiri di depan pintu kamar," ujar Di yang diamini Nik saat pra rekonstruksi. 



Kemudian Nik dan Di membuka pintu kamar korban. Saat itu, Nik dan Di melihat Im dan korban tanpa pakaian dan sedang melakukan hubungan terlarang. 



Pintu kembali ditutup. Tak lama, Im keluar sambil memarahi Nik dan Di. 



"Im marah-marah, katanya kenapa tak kalian tusuk. Pas lagi gitu-gitu itu enak, biar nanti dibilang lagi disodomi," kata Di. 



Tak lama setelah marah, Im kembali masuk kamar. Kemudian Nik dan Di 'nguping' di pintu kamar. 



Nik memutuskan masuk kamar, dan dia melihat Im dan korban duduk saling berhadapan. Nik lalu mendekati korban. Saat itu juga, Im langsung "memiting" korban dan Nik memegang kaki korban.



Lalu Di masuk kamar dan langsung menusuk tangan korban sebanyak tiga kali. Sedangkan Nik menusuk paha korban. Pisau yang dipakai Nik sempat bengkok.



Korban sempat berontak, Nik ditendang hingga pisau yang dipegang jatuh. Kemudian Di dan Im kembali memegang tubuh korban. Nik sambil memegang kaki sambil menikam perut korban berkali-kali. 



"Udah la," kata Di. Tak lama pisau itu diambil Nik serta menghujami lagi perut korban. Setelah itu baru Im memperagakan menusuk leher korban berkali-kali hingga 17 tusukan. Pra rekonstruksi itu pun berakhir di adegan tersebut. 



Seperti pengakuan Di saat ekspose kasus tersebut di Mapolresta Barelang, motif pembunuhan karena Ry cemburu Anto mempunyai pria idaman lain. Ry dan Anto, kata dia, sudah menjalin hubungan terlarang sejak dua tahun silam. 



"Dikarenakan sakit hati. Pembunuhan ini murni dendam pribadi karena sudah dua bulan RY diabaikan Anto," kata DI menceritakan hubungan terlarang Ry dan Anto. 



Keempat pelajar pelaku pembunuhan ini dikenakan Pasal 338 Jo pasal 340 KUHP dengan ancaman pidana 20 tahun penjara hingga hukuman mati.(Haluan Kepri)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Asal Muasal Komunitas Gay Di Batam