Gaji tak sesuai UMK, Perusahaan Batam Bakal Disidak |
Gaji Tak Sesuai UMK
BATAM HARI INI - Posko pengaduan Upah Minimum Kota Batam (UMK) 2014 yang dibuka di simpang Polsek Batuaji mencatat sudah 30 karyawan yang melaporkan gajinya di bawah UMK. Mereka terdiri dari karyawan galangan kapal dan karyawan hotel.
Jika laporan pengaduan yang disampaikan para karyawan tidak ditindaklanjuti Disnaker, para serikat pekerja yang menjadi anggota Dewan Pengupahan Kota Batam akan melakukan sidak ke perusahaan yang dilaporkan.
Demikian dikatakan anggota Dewan Pengupahan Kota Batam Surya Darma Sitompul, saat merujuk buku laporan pengaduan UMK, Selasa (25/2).
" Memang setelah kita buka Posko ini. Tercatat 30 karyawan, galangan kapal dan karyawan hotel yang melaporkan permasalahan di tempat kerjanya ke posko ini," kata Surya.
Surya mengakui belum ada kesimpulan dari pihak Dinsker Kota Batam terkait laporan itu. Namun demikian, pihaknya tetap menampung keluhan buruh dan mempertanyakan langsung ke perusahaan yang bersangkutan dimana kesulitannya.
Pihaknya akan mengikuti persoalan ini sampai dimana titik terangnya. Untuk itu, ia akan menugaskan tiga pengawas dari dewan pengupahan untuk mengikuti masalah upah buruh ini.
" Ada tiga orang pengawas dari dewan pengupahan. Merekalah yang mengikuti persoalan ini di Disnaker. Dan kita ini tidak main-main membuka posko ini. Bahkan kita tetap memperjuangkan hak-hak buruh seterusnya," kata dia.
Jika setelah dua minggu laporan pengaduan ini tak direspon Disnaker, pihaknya akan langsung sidak ke perusahaan yang bersangkutan sambil berkoordinasi dengan Disnaker dan Kepolisian.
" Kalau Disnaker perlambat masalah ini akan kita selidiki sendiri dan pertanyakan apa masalahnya, kenapa diperlambat pengurusannya. Kalau tidak ada penyelesaian kita akan turun ke perusahaan dimaksud dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Disnaker," terangnya.
Sofian, salah seorang karyawan galangan kapal, Tanjunguncang Batuaji melaporkan masalah gaji yang selalu dipotong tanpa alasan. Saat ditanyakan langsung ke perusahaan malah ia diancam akan dikeluarkan.
" Iya pak, pernah kami pertanyakan masalah pemotongan gaji ini. Eh malah mereka mengancam balik kami akan mengeluarkan dari perusahaan. Yaah terpaksalah diikutin apa mau perusahaannya ketimbang tak makan anak istri di rumah," keluhnya pria yang bekerja sebagai helper Fitter di perusahaanya. (hk/cw71)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Warta Buruh
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten