BATAM HARI INI - Penyaluran dana Bantuan Siswa Miskin (BSM) dari dampak kenaikan BBM yang digulirkan Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan hingga saat ini banyak salah sasaran dan belum diamanfaatkan sesuai dengan peruntukanya. Hal ini ternyata juga terjadi di Provinsi Kepri.
Hal itu dibenarkan pleh Auditor Utama BPK-RI Safruddin Mosi, dalam amanahnya pada acara pemantauan atas Penyerahan Bantuan Siswa Miskin Untuk Siswa di Kota Tanjungpinang dan Bintan yang dilaksanakan BPK RI dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Hotel BBR Tanjungpinang, Selasa (18/2/2014).
"Pertanggungjawaban dari LHP terhadap keuangan maupun pendidikan, terdapat beberapa permasalahan dalam penyaluran BSM, khususnya masih banyaknya alokasi BSM yang belum tersalur, keterlambatan penyaluran dan penyaluran tidak tepat sasaran," jelas Safruddin.
Dari data audit yang dilakukan BPK, penyaluran dana BSM yang dilakukan Kementerian Pendidikan langsung ke rekening siswa penerima melalui bekerja sama dengan bank daerah, hingga saat ini masih banyak yang disalahgunakan, seperti dibelikan beras, bahkan rokok untuk orang tuanya.
"Hal ini, akan menjadi priorotas pemeriksaan kami kedepan dan diharapkan, program BSM tahun 2014 ini dapat disalurkan dengan akuntabel, sesuai dengan peruntukanya, dalam memenuhi kebutuhan buku, baju, sepatu dan transportasi siswa," kata dia.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan Ahmad Jazidie mengatakan, pihaknya sudah melaksanakan penyaluran dana BSM untuk siswa kurang mampu di seluruh Indonesia itu dengan maksimal, dengan harapan jangan sampai ada siswa yang putus sekolah, dan siswa didik dapat melanjutkan pendidikannya hingga ke jenjang SMA/SMK.
"Pada tahun 2014 ini, Kementerian Pendidikan akan menyalurkan dana BSM sebesar Rp7,4 triliun dengan total siswa SD,SMP dan SMA dan SMK sederajat penerima mencapai 11,432 orang siswa," jelasnya.
Namun saat ditanya persentase keberhasilan penyaluran, dari total dana BSM yang dianggarkan tersebut, termasuk jumlah dana dan siswa penerima BSM di Kepri, Jazidie mengaku lupa.
"Saya tidak ingat jumlahnya itu, tapi yang jelas untuk Bintan dan Tanjungpinang total danaya mencapai 5-6 miliar," ujarnya.
Editor: Dodo/Batamtoday
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten