informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Batam Dilanda Kekeringan

BATAM HARI INI -  Musim kemarau panjang yang melanda Kota Batam membuat sejumlah tanaman di taman kota dan taman jalan banyak yang layu, bahkan ada yang mati. Tidak hanya tanaman di tempat umum, tanaman di rumah-rumah penduduk juga bernasib sama. Meskipun sering disiram air, tanaman tersebut juga layu dan mati. 
Nur Ijriati Azmi (18), warga Tiban Cipta Garden mengatakan,  kemarau panjang yang melanda Batam sejak tiga bulan terakhir telah membuat bunga di depan rumahnya layu dan mati. Padahal, hampir setiap hari bunga tersebut disirami air. 

" Lihat saja pak, tanaman bunga di teras rumah saya ini sudah pada layu dan mati akibat panas yang sangat menyengat setiap hari," kata Ijri, sambil membersihan bunga-bunga yang layu dan mati itu.

Padahal, ungkap Ijri, ia selalu rajin menyiram bunga tersebut setiap pagi dan sore agar tidak kering dan layu. 

Menurut gadis yang masih berkuliah di Universitas Mercu Buana Jakarta ini,  kemarau juga menjadi penyebab terbakarnya hutan-hutan di Batam.

" Tanpa sengaja, ada orang yang membuang puntung rokok sembarangan pada rumput yang mati dan mengering itu. Akibat terik matahari dan kencangnya tiupan angin mengakibatkan api menyala dan menjalar ke semak-belukar yang sudah mengering," jelasnya.

Ijri membandingkan, saat ini di Jakarta setiap hari warga kota kebanjiran. Hal itu akibat debit air dikali dan curah air hujan yang melimpah. Sehingga warga harus mengungsi ke kamp pengunsi yang disediakan pemerintah.

Menyikapi kondisi fenomena alam pada musim kemarau panjang saat ini, Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan(DKP) Kota Batam, Sulaiman Nababan mengatakan, menyikapi kondisi fenomena alam pada musim kemarau panjang yang terjadi saat ini, memang diluar kemampuan kita semua. Sehingga ada beberapa jenis tanaman yang ditanam di Taman Kota(TK) dan Taman Jalan(TJ) yang mulai layu. Jenis tamanan itu diantaranya, Bintaro, Tabebula, Palem Raja, Glodogan Pecut dan Oliana.

" Kita sudah berupaya semaksimal mungkin untuk menjaga agar tamanan di Taman Kota maupun di sepanjang jalan raya Kota Batam tetap hidup dan segar. Kita juga sudah melakukan penyiraman secara rutin dengan menggunakan dua unit tengki air setiap harinya," kata Sulaiman.

Dengan membagi sistim kerja tiga shif, terang dia, anggota kita melakukan penyiraman dijalan-jalan protokol dan ditanaman yang dimiliki BP Batam. Mulai pukul 08.00 WIB pagi, ujar Sulaiman, tanaman di Simpang Jam sampai ke Bandara, dari UIB sampai Baloi selalu kita sirami dengan rutin.

" Kami hanya memiliki 2 unit mobil tengki air sebagai armada penyiraman. Sedangkan Taman Kota yang harus kami kelola itu, mencakup seluruh Kota Batam. Akibatnya, kami tidak bisa melakukannya dengan maksimal, lantaran kekurangan armada," ungkap dia.

Terkait musim kemarau panjang ini, pihak DKP sudah melakukan rapat untuk membuat jadwal penyiraman tanaman dan reumputan pinggir jalan agar tidak lagi layu dan mati.

" Nanti ada 3 shift penyiraman yang kita lakukan. dimulai dari pagi hari sampai siang, dari siang sampai sore dan sore sampai malam. Hal ini kita dilakukan agar seluruh tanaman di Kota Batam dapat tersiram secara merata. Penyiraman kita lakukan tidak hanya memakai air saja, namun ada campuran dengan kotoran sapi agar tanaman itu kuat meskipun dilanda kemarau ini," paparnya.

Harapan dan himbauan kami, imbau Sulaiman, agar masyarakat Batam lebih waspada dan menyadari akan bahaya kebakaran. Sebab, dengan kondisi musim kemarau panjang ini bencana kebakaran mudah terjadi.

" Janganlah melakukan pembakaran sampah atau apapun namanya tanpa pengawasan yang ketat. Jangan membuang puntung rokok sembarangan di pinggir jalan maupun di semak belukar, direrumputan yang mati dan mengering. Karena kondisi angin yang selalu kencang saat ini, tentu akibatnya semua itu mudah terbakar dan menjalar kemana-mana," pungkasnya.(hk/vnr).



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Batam Dilanda Kekeringan