informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Berharap Industri Di Batam Bukan Elektronik Saja

Menko Perekonomian Minta Industri di Batam Jangan Elektronik Saja
BATAM HARI INI - Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung mengatakan bahwa investasi di Batam termasuk stagnan sejak 2009 lalu. Di mana saat ini Batam sudah menjadi kota yang konsumtif, sementara
produksi Batam tidak terlalu besar. Ia berharap pengembangan industri galangan kapal dan alat-alat berat.

“Saya berharap Batam sebagai sentra produksi itu perlu ditingkatkan lagi, dikembalikan ke fungsi awalnya, Batam sebagai centre of production bukan center of consumption,” katanya di Nongsa Poin Marina, usai melakukan peninjauan ke sejumlah kawasan Industri di Batam, Kamis (5/6).

Harapan ini juga sudah disampaikan kepada kepala BP Batam Mustofa Widjaja saat melakukan peninjauan. Ia berharap agar BP Batam bisa menciptakan kota ini sebagai kota produksi. Ia juga menyoroti neraca perdagangan Batam yang tidak terlalu signifikan.

“Neraca perdagangannya memang surplus tetapi surplusnya tidak signifikan,” katanya.

Menurut Chairul, status FTZ yang diberikan kepada Batam dimaksudkan untuk mengembangkan barang produksi. Meski memang menurut Chairul BP Batam mengeluhkan banyaknya aturan-aturan yang tidak mendukung dan fasilitas yang kurang memadai. Tetapi persaingan sekarang sangat ketat mengingat negara tetangga sudah mengembangkan kawasan industri yang menarik perhatian para investor.

“Malaysia telah membuat johor iskandar yang juga memiliki kekhususan, begitu juga kawasan-kawasan lain. Batam harus mempunyai nilai kompetitif yang luar biasa misalnya  dengan memanfaatkan laut dan galangan kapal. Jangan kita kalah dengan mereka,” katanya.

Khairul mengatakan bahwa galangan kapal di Batam ini masuh harus terus dikembangkan. Harus diupayakan agar Batam bisa menjadi kawasan galangan kapal yang luar biasa. Industri alat-lat berat juga menurut Chairul Tanjung sudah selayaknya dikembangkan di Batam.

“Jangan industri elektronik semua yang dikembangkan, elektronik bisa di mana saja, bukan hanya di Batam,” katanya.

Asroni Harahap, Deputi V BP Batam mengatakan bahwa pihaknya sudah menceritakan semua yang ada terhadap Chairul Tanjung.  Ia mengatakan bahwa BP Batam tetap ingin memajukan yang sudah ada. Tetapi kendalanya adalah masalah aturan terkait aset-aset BP Batam, misalnya adalah adalah pelabuhan yang belum diusahakan karena PP nya belum selesai.

“Mendengar itu pak Menko menyuruh deputinya untuk menccari tahu mengenai masalah itu,” katanya.

Di samping bidang-bidang sektor yang ada di Batam, dalam rangka strategi diversifikasi itu rekomendasi saat ini adalah menambah dua sektor, yaitu otomotif dan heavu machienery (mesin peralatan berat). Mesin peralatan besar dimajukan karena ada Caterpillar yang masuk ke Batam. (ian)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Berharap Industri Di Batam Bukan Elektronik Saja