informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Seperdua Pendaftar Tersingkir di PPDB Online

BATAM HARI INI  – Hari kedua Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) online untuk sekolah reguler, baik Sekolah Menengah Pertama (SMP) maupun Sekolah Menengah Atas (SMA)  di Tiban dan Sekupang mulai lengang, Rabu (2/7) pagi. Padahal hari pertama pendaftaran, formulir habis diserbu pendaftar.

Di SMA Negeri 4 Tiban misalnya, di hari kedua kemarin hanya 150 formulir yang terambil. Jumlah tersebut sangat jauh berkurang dibandingkan awal pembukaan PPDB online sehari sebelumnya. Saat itu, ada 500 lebih formulir terambil atau habis hanya dalam waktu sejam.

”150 lembar formulir yang terambil itu dari pagi sampai PPDB ditutup. Sedangkan siswa yang mengembalikan formulirnya hingga saat ini sudah tercatat 340 anak,” ujar Kepala Sekolah SMA Negeri 4, Tapi Winanti di sekolahnya kemarin.

Tapi menguraikan, dari  340 anak yang datanya sudah terinput di hari kedua PPDB online, sedikitnya 190 siswa atau separuh lebih dari kuota yang diterima yang namanya langsung tersingkir berdasarkan perankingan nilai. Sedangkan 150 siswa masih bertahan.

”Tapi  belum tentu akan bertahan hingga akhir batas penutupan PPDB online. Sebab masih ada dua hari lagi pelaksanaan PPDB online,” terang Tapi.

Pada hari ketiga pagi ini, SMA Negeri 4 masih tetap menyiapkan formulir yang tak dibatasi untuk pendaftaran. Sedangkan penginputan data perhari dibatasi sebanyak 150 formulir.

Hal yang sama terjadi juga di SMK Negeri 4 di Tiban. Pada hari pertama sedikitnya 300 formulir ludes tak sampai dua jam. Sedangkan pada hari kedua PPDB online kemarin, hanya seratusan lebih formulir yang terambil.

Siswa yang datanya sudah terinput mencapai lebih dari separuh. Artinya di SMK Negeri 4 juga sudah ada daftar siswa yang tersingkir berdasarkan perankingan nilai hasil UN.

Seperti juga di SMP Negeri 20, jumlah pendaftar yang mengambil formulir berkurang drastis. Hari pertama PPDB sedikitnya hampir 600 formulir ludes. Pada hari kedua kemarin hanya seratusan lebih yang mengambil formulir, tapi tak semuanya langsung mengembalikan formulir tersebut dilampiri persyaratan SKHU serta fotokopi ijazah. (Batampos/gas)



@



1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Seperdua Pendaftar Tersingkir di PPDB Online