16 tahanan ikut UN di Batam |
BATAM HARI INI - Sebanyak 16 warga binaan Lapas Klas II A Barelang mengikuti ujian nasional tingkat SMP di aula Lapas, Selasa (6/5). Mereka merupakan kelompok belajar Paket B.
" Mereka adalah warga binaan yang terlibat berbagai kasus. Mayoritas tersandung kasus pencurian dan ada juga kasus pencabulan. Sebagian ada yang sudah menjalani hukuman lebih dari satu tahun," ujar Kasi Binadik Lapas Barelang, Maulana Lutfhi, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/5).
Lutfhi menyebutkan, mereka mengikuti ujian itu kebanyakan atas kesadaran sendiri. Meski tersandung kasus, mereka tetap ingin menyelesaikan pendidikan dasar. Para peserta ujian terlihat sangat antusias, meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi. Beberapa di antaranya berusia sekitar 20 hingga 25 tahun.
" Semua kita persiapkan seperti ujian di sekolah umum. Sebelum mengikuti UN, warga binaan ini mendapat pelatihan khusus bidang akademik disamping pelatihan ketrampilan," katanya.
Untuk memudahkan mereka mengerjaan soal ujian, pihak Lapas menyediakan waktu belajar bagi para peserta ini, yaitu Senin hingga Sabtu. Tidak hanya itu, Lapas juga menyediakan tempat dan buku-buku pendukung.
" Pendidikan adalah hak setiap orang, termasuk para warga binaan. Kami berupaya untuk memenuhi hak itu," ujarnya.
Ujian Paket B ini langsung dari SKB Kota Batam dan soalnya pun diantarkan ke Lapas Barelang ini. Bahkan, saat itu warga binaan mengikuiti ujian mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Sedangkan, tenaga pengawasnya ada dari Lapas dan ada juga dari SKB Kota Batam dan Disdik Batam, kemudian ada dari Mahasiswa Unrika Batam. Namun, apabila dari paket C dan B ini tak lulus, warga Binaan sudah ada kesepakatan bahwa bisa ujian susulan sekitar bulan September mendatang.
" Kalau ada dari paket C dan B yang tak lulus, warga binaan sudah ada kesepakatan bahwa bisa ujian susulan sekitar bulan September mendatang ini," ungkapnya. (HK/cw71)
" Mereka adalah warga binaan yang terlibat berbagai kasus. Mayoritas tersandung kasus pencurian dan ada juga kasus pencabulan. Sebagian ada yang sudah menjalani hukuman lebih dari satu tahun," ujar Kasi Binadik Lapas Barelang, Maulana Lutfhi, yang ditemui di ruang kerjanya, Selasa (6/5).
Lutfhi menyebutkan, mereka mengikuti ujian itu kebanyakan atas kesadaran sendiri. Meski tersandung kasus, mereka tetap ingin menyelesaikan pendidikan dasar. Para peserta ujian terlihat sangat antusias, meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi. Beberapa di antaranya berusia sekitar 20 hingga 25 tahun.
" Semua kita persiapkan seperti ujian di sekolah umum. Sebelum mengikuti UN, warga binaan ini mendapat pelatihan khusus bidang akademik disamping pelatihan ketrampilan," katanya.
Untuk memudahkan mereka mengerjaan soal ujian, pihak Lapas menyediakan waktu belajar bagi para peserta ini, yaitu Senin hingga Sabtu. Tidak hanya itu, Lapas juga menyediakan tempat dan buku-buku pendukung.
" Pendidikan adalah hak setiap orang, termasuk para warga binaan. Kami berupaya untuk memenuhi hak itu," ujarnya.
Ujian Paket B ini langsung dari SKB Kota Batam dan soalnya pun diantarkan ke Lapas Barelang ini. Bahkan, saat itu warga binaan mengikuiti ujian mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Sedangkan, tenaga pengawasnya ada dari Lapas dan ada juga dari SKB Kota Batam dan Disdik Batam, kemudian ada dari Mahasiswa Unrika Batam. Namun, apabila dari paket C dan B ini tak lulus, warga Binaan sudah ada kesepakatan bahwa bisa ujian susulan sekitar bulan September mendatang.
" Kalau ada dari paket C dan B yang tak lulus, warga binaan sudah ada kesepakatan bahwa bisa ujian susulan sekitar bulan September mendatang ini," ungkapnya. (HK/cw71)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pendidikan
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten