Pesta kembang api pergantian malam tahun baru 2014 |
BATAM HARI INI - Desakan sejumlah elemen masyarakat, baik LSM dan mahasiswa, untuk mengusut alokasi anggaran sebesar Rp1,1 miliar dari APBD Kota Batam untuk 'dibakar' saat pesta kembang api menyambut Tahun Baru 2014, terjawab sudah.
Hal itu terlihat dari langkah hukum yang diambil Kejaksaan Negeri Batam dalam mengusut dugaan penyalahgunaan anggaran tersebut. Sejumlah saksi dari lingkungan Dinas Pariwisata Kota Batam, yang diduga mengetahui penganggaran biaya pesta kembang api dalam penyambutan Tahun Baru 2014 itu, telah dimintai keterangan.
Dari informasi yang diterima dari sumber yang tidak ingin namanya dipubliskan, Kejari Batam telah melakukan penyelidikan dugaan penyalahgunaan anggaran perayaan malam tahun baru. Bahkan, pada Kamis (13/2/2014) siang tadi, kata sumber, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Yusfa Hendri, dikatakan sumber menjalani pemeriksaan di Kejari Batam.
"Surat perintah penyelidikannya ditandatangani langsung oleh Kajari Batam," kata sumber. "Beberapa kepala seksi dan kepala bidang di dinas pariwisata sudah dimintai keterangan terkait dugaan penyelewengan anggaran itu," tambahnya.
Desakan agar Kejari Batam mengusut dugaan penyalahgunaan uang rakyat itu, salah satunya disuarakan Sekretaris Lembaga Perlindungan Konsumen Batam (LPKB) Said Abdullah Dahlawi. Pada Sabtu (28/12/2013) lalu, Said Abdullah mengatakan, Pemko Batam sangat tidak peka terhadap nasib masyarakat, sebab masih banyak yang hidup di bawah garis kemiskinan.
"Kalau pemerintah hendak menggelar pesta menyambut pergantian tahun baru dengan cara yang wajar-wajar saja, jangan malah menjadikan masyarakat resah dengan kegiatan yang menghamburkan uang APBD Batam," katanya kala itu.
Dia menilai kebijakan Pemko Batam yang menghambur-hamburkan uang rakyat hanya untuk pesta pergantian tahun, sangat kurang bijak.
Selain itu, kalangan mahasiswa Kepulauan Riau menilai besaran anggaran yang digelontorkan untuk acara malam pergantian tahun 2014 di Batam, yakni sebesar Rp1,1 miliar dari APBD Kota Batam, sangat tidak tepat dan lebih hanya sebagai pemborosan.
Pasalnya, anggaran senilai tersebut dapat digunakan untuk mendukung infrastruktur kesehatan dan pendidikan di Kota Batam.
"Saya pikir dana sebesar itu dikeluarkan untuk acara serimonial bentuk pemborosan. Sementara sering kita dengar pejabat mengeluhkan kurangnya anggaran untuk kegiatan yang lebih bermanfaat," ujar Koordinator Simpul Jaringan Mahasiswa Kepri, Bambang Heri, kepada BATAMTODAY.COM, Jumat (27/12/2013) silam.
Menurutnya, anggaran sebesar Rp1,1 miliar sangat bermanfaat jika digunakan untuk kegiatan pendidikan dan kesehatan. Sehingga dana yang dikeluarkan melalui anggaran APBD Kota Batam, lebih bermanfaat untuk jangka panjang.
"Selama ini masyarakat rasakan adalah, kurangnya kelas dan bantuan kesehatan dari pemerintah. Dengan besaran uang tersebut, seharusnya dapat membangun beberapa kelas dan untuk kesehatan. Sehingga lebih menyentuh ke masyarakat," katanya kembali.
Editor: Dodo/Batamtoday
@
Tagged @ Pemko Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten