informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Cabut Izin SPBU Nakal Di Batam

Dapatkan info ter Update seputar P. Batam di : http://batampos.co.id/baca/batam
Walikota Batam akan Cabut Izin SPBU Nakal
BATAM HARI INI – Walikota Batam, Ahmad Dahlan minta kepada Pertamina menindak tegas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang bekerja sama dengan para pecoleng solar. Jika perlu, izin usaha SPBU nakal itu dicabut agar ada efek jera pemilik usahanya.

Menurut Walikota, pencabutan izin usaha juga bisa memberikan contoh kepada SPBU lainnya agar tidak menyalahgunakan BBM solar bersubsidi ini. Bahkan, Dahlan mengimbau kepada masyarakat ikut mengawasi tindakan penyelewengan solar.

Walikota-Baru”Tolong laporkan SPBU nakal yang bekerja sama dengan pencoleng. Kalau ada, langsung laporkan, sehinggga petugas bisa memproses hukum dan memberikan efek jera,” jelasnya.

Selasa (3/6) lalu, Kepolisian Daerah (Polda) Kepri mengamankan 25 kendaraan pencoleng solar. ”Meski para pelakunya tak berhasil ditangkap, tapi Polda Kepri telah melakukan langkah yang cukup bagus,” ungkap Dahlan saat ditemui di Media Centre Pemko Batam, kemarin (4/6).

Terkait dugaan adanya oknum petugas ikut bermain dalam penyelewengan solar ini, Dahlan enggan memberikan komentar banyak.
”Kalau masalah itu saya tidak tahu kalau ada oknum yang bermain,” ucapnya.

Senior Sales Executive Retail XII Pertamina Kepri, Tri Yudha Nurmansyah, mengaku belum memberikan sanksi kepada SPBU, tempat ditangkapnya mobil-mobil pencoleng solar.

”Masih menunggu hasil penyidikan Polda Kepri. Bila SPBU terbukti ikut bermain, Pertamina pasti memebrikan sanksi tegas,” ujar Tri Yudha.

25 Mobil Pencoleng akan Diproses

Sebanyak 25 mobil berbagai jenis yang ditangkap Direktorat Reserse dan Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri, Selasa (3/6) lalu, kemarin masih terlihat berjejer rapi. Mobil-mobil ini disegel dengan ”police line”. Untuk pencegahan, ban mobil pencoleng solar tersebut juga digembosi.

”Untuk saat ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut,” kata Kabid Humas Polda Kepri, AKBP Hartono kepada Batam Pos, kemarin.

Dia mengatakan, aksi para pencoleng ini telah merugikan negara, karena menjual solar bersubsidi untuk rakyat ke para penadah. Kemudian penadah menjual ke industri-industri dengan harga yang jauh lebih rendah dari harga industri.

Kasubdit IV Ditreskrimsus Polda Kepri, AKBP Charles P Sinaga yang ditemui setelah penangakapan 25 mobil pencoleng solar itu, mengatakan akan terus melakukan razia terhadap para pencoleng solar yang banyak merugikan negara.

”Kita tidak berhenti di sini saja, dan akan terus melakukan razia. Sekarang jumlah sudah 35 mobil yang kita tangkap selama beberpa pekan belakangan ini,” ungkap Charles.

Untuk itu, dia berharap bisa terus bersinergi dengan pihak-pihak terkait lainnya, sehingga tingkat penyelewengan BBM solar bersubsidi ini bisa ditekan.

Sementara itu, Kabid ESDM Disperindag Kota Batam, Amiruddin menduga ada oknum SPBU yang bermain karena dari satu kendaraan memiliki hingga lima atau lebih kartu kendali biosolar. Dia mengatakan kartu tersebut adalah program dari Pertamina untuk menekan angka penyelewengan solar bersubsidi.

”Dari informasi yang kami dapat ada oknum SPBU yang menjual kartu dengan harga Rp 200 ribu. Akibatnya, untuk pemberian kartu diseleksi. Pada Mei kami hanya memberikan sebanyak 8.600 kartu saja,” kata Amiruddin.

Ditanya sanksi apa yang akan diberikan Disperindag, Amiruddin mengatakan itu bukan wewenang mereka. ”Disperindag hanya diminta membantu mensukseskan. Sanksi itu merupakan kewenangan Pertamina,” jelasnya. (cr3/hgt/cr5/ian)



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Cabut Izin SPBU Nakal Di Batam