Kasmudi, warga Ruli Kampung Anyar mendapatkan perawatan di rumah sakit usai ditebas parang dalam rusuh penggusuran lahan di Batumerah. |
BATAM HARI INI - Niat ingin menghalau para preman suruhan PT Prospenta yang memblokir jalan dari ruli RT 28 RW 07 Kampung Anyar, Kelurahan Batu Merah, Batuampar menuju keluar, dua adik kakak, Kasmudi (32) dan Sadikun (30) terpaksa dilarikan ke Rumah Sakit Budi Kemuliaan (RSBK) karena kena bacok dan panah, Rabu (11/6/2014).
Kondisi kedua korban tersebut cukup parah. Kasmudi mengalami luka bacokan di kepala bagian belakang serta ujung jari kelingking dan jari manisnya putus. Begitu juga dengan Sadikun, kepala sebelah kirinya alami luka parah dan harus dijahit. Selain itu, jari kelingking Sadikun juga putus dan jari manisnya juga nyaris putus.
Warga Batu Merah balas dendam |
Kasmudi yang ditemui di ruang UGD RSBK mengatakan, jalan arah ke rumah warga ditutup orang PT Prospenta dengan mengatasnamakan PT Global Trikarya Mandiri. "Jalan sudah ditutup dari kemarin. Kami tak bisa keluar karena jalan keluar cuma dari lokasi yang ditutup itu," kata Kasmudi.
Permasalahan mulai memanas sejak setahun yang lalu. Warga ingin bermusyawarah dengan pihak perusahaan untuk mencari penyelesaian, namun manajemen tidak mau. Bahkan juga telah dilakukan pertemuan yang dimediasi DPRD dan masih belum ada titik temu.
Lebih lanjut dikatakan, kejadian berawal pagi tadi saat warga ingin bekerja. Jalan ditutup sehingga banyak warga yang tidak bisa pergi bekerja dan banyak yang kembali pulang.
"Jalan sudah ditutup sejak kemarin. Setiap warga yang ingin lewat harus tandatangan. Maksudnya harus tandatangan itu apa? Banyak dari kami yang tidak mau tandatangan," kata Kasmudi lagi.
Karena tidak bisa pergi bekerja, puluhan warga pun pagi tadi mendatangi preman yang menutup jalan tersebut. Niat mereka meminta agar jalan dibuka sehingga warga bisa keluar masuk.
"Permasalahan belum ada titik temu. Kami hanya berniat meminta pihak perusahaan membuka jalan agar kami bisa keluar. Memang tadi kami bawa kayu untuk jaga-jaga. Pas adik saya (Sadikun) meminta agar jalan dibuka, para preman suruhan PT langsung menyerang Sadikun menggunakan parang. Ada juga yang menggunakan panah," terang Kasmudi.
Melihat adiknya diserang, Kasmudi tidak tinggal diam dan berusaha menolong adiknya dengan menangkis serangan. Alhasil, ia juga terkena bacokan dan juga harus mendapat perawatan medis.
Selain Kasmudi dan Sadikun, juga ada dua orang warga lainnya yang diserang. Namun tidak terlalu parah. Saat ini dibawa ke Mapolresta Barelang untuk dimintai keterangan lebih lanjut. "Mereka tadi sekitar enam orang. Semua membawa senjata tajam. Ada yang bawa parang dan ada yang bawa panah. Mereka berkulit hitam semua," jelas Kasmudi lagi.
Penyerangan berhenti setelah Sena (9) anak Kasmudi menghalangi orang suruhan itu menyerang ayahnya lebih jauh. "Anak saya langsung berdiri di depan bapaknya yang diserang. Baru mereka berhenti menyerang. Tadi yang datang menemui preman itu kebanyakan ibu-ibu. Pria hanya sekitar 15 orangan, karena juga ada yang pergi bekerja," kata Fitra, istri Kasmudi yang ditemui di rumah sakit.
Saat kejadian berlangsung kata Fitra, polisi belum datang. Baru setelah empat orang warga diserang, pihak kepolisian datang. Kasmudi dan Sadikun langsung dilarikan ke rumah sakit.
"Mereka tidak pernah mau bermusyawarah dengan warga. Yang ada hanya selalu menurunkan preman meneror warga. Warga yang tinggal di ruli ada sekitar 90 KK," jelas Fitra.
Total korban luka-luka dalam insidenini berjumlah enam orang. Lima dari warga Kampung Anyar, dan satu orang dari pihak perusahaan.
Sementara pantaun di lokasi, aparat kepolisin sudah berada di lokasi untuk mengamankan. Tampak juga Kapolresta Barelang Komisaris Besar Hendra Suhartiyono turut ikut ke lapangan. Selain itu, juga turun Ketua Komisi I DPRD Batam, Nuryanto.
Editor: Dodo
@
Tagged @ Kriminal
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten