Rudi, SE |
BATAM HARI INI – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) untuk sekolah negeri di Kota Batam mulai tahun 2014 ini, menggunakan sistem rayonisasi. Ada 47 rayon yang dibagi berdasarkan tingkatan dan area.
”Sekolah Dasar ada 30 rayon, Sekolah Menengah Pertama 12 rayon, dan Sekolah Menengah Atas lima rayon,” sebut Wakil Wali Kota Batam, Rudi, ketika membuka pelatihan operator PPDB Online 2014 di Hotel Vista, Selasa (3/6).
Rudi-WawakoIa menambahkan, pendaftaran PPDB regular digelar 1-14 Juli 2014 sedangkan sekolah unggulan 26-28 Juni 2014.
Rudi mengatakan pelaksanaan PPDB merupakan usaha bersama untuk mewujudkan keinginan masyarakat Batam agar bisa menyekolahkan anaknya.
”Tahun ke tahun, Pemko Batam mencoba memperbaiki sistem penerimaan siswa baru,” kata Rudi.
Dalam sistem rayonisasi penerimaan siswa baru, Rudi menyebut hanya boleh mendaftar di sekolah yang lokasinya tidak jauh dari wilayah tempat tinggalnya.
Pemerintah Kota Batam, kata dia, beralih menggunakan sistem ini karena meyakini akan lebih adil dan aman terhadap anak karena bersekolah dekat rumah.
Selain itu, sambungnya, sistem ini juga diyakini memudahkan orang tua yang hendak mengantar jemput atau memantau perkembangan anak di sekolah. ”Bila menggunakan sistem online seperti yang diterapkan tahun sebelumnya, sebaran sekolah tidak merata dan menyulitkan anak dan orang tua karena bersekolah jauh dari tempat tinggalnya,” ungkapnya.
”Lewat sistem rayonisasi ini, tentu saja akan membantu dari segi ekonomi karena orang tua tak perlu mengeluarkan ongkos transportasi yang besar,” kata Rudi.
Hanya saja, sambungnya, sekolah unggulan bertaraf internasional tidak menggunakan sistem rayon. Yakni, SMAN 1, SMAN 3, SMKN 1, SMPN 6, dan SMPN 3. ”Sekolah ungulan merupakan kebanggaan Batam dalam dunia pendidikan,” ujarnya.
Rudi menyebutkan, yang terpenting dalam pelaksanaa PPDB ini, yakni seluruh masyarakat diberikan kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan di Kota Batam. Untuk itu, kepada para operator yang mendapatkan pelatihan, dalam pelaksanaan PPDB Online, dia meminta berhati-hati karena operator harus berhadapan langsung dan melayani masyarakat.
Menurutnya, pelatihan ini untuk memperlancar proses PPDB sekaligus memberikan pelayanan pada masyarakat secara transparan, obyektif, memenuhi rasa keadilan dan akuntabel. Operator PPDB, sebut Rudi, merupakan ujung tombak pelaksanaan penerimaan siswa baru. Tak bisa dipungkiri, operator akan mendapat tekanan dari berbagai pihak. ”Namun tetap lah pada aturan. Jangan membuka peluang terjadinya kecurangan,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Pelatihan Operator PPDB Online 2014, Yahya, mengatakan kegiatan ini diikuti 220 peserta yang terdiri dari 103 orang operator SD, 66 orang operator SMP, 22 orang operatot SMA, dan 14 orang operator Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). ”Para peserta akan mendapatkan materi dengan narasumber dari Pusat Informasi dan Teknologi (Pustekkom) Kemendikbud Jakarta,” jelasnya.
Yahya menutukan, penerimaan siswa secara online merupakan amanat Perda Kota Batam Nomor 17 tahun 2010 bertujuan untuk meningkatkan pemahaman terhadap proses pelaksanaan PPDB serta meningkatkan kemampuan operator sekolah dalam pengelolaan data peserta PPDB.
”Dengan melakukan pelatihan kepada para operator PPDB Online, operator diberikan bekal pengetahuan dasar, serta kemampuan untuk menjadi operator di sekolahnya masing-masing, sekaligus memperoleh data yang akurat.” paparnya. (hgt)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Wawako
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten