BATAM HARI INI - Pemerintah Provinsi Kepri menghibahkan gedung Astaka yang menjadi venue Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV kepada Pemerintah Batam dalam acara syukuran suksesnya MTQ di Dataran Engku Putri Batam, Minggu (15/6) malam. Astaka itu nantinya akan dijadikan museum dengan nama Madani atau Al Madinah.
Penyerahan aset ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Gubernur Kepri HM Sani, Wakil Gubernur Kepri Soerya Respationo, Wali Kota Batam Ahmad Dahlan, dan Wakil Wali Kota Batam Rudi.
Sani berharap Pemko Batam memberikan nama museum yang pas untuk menyimpan seluruh barang sejarah Kepulauan Riau. ”Karena museum itu bukan hanya menampilkan aset-aset yang ada di Batam, tapi Kepri. Nama harus pas, semua bisa masuk di dalamnya,” ungkap HM Sani usai pelaksanaan acara, kemarin.
Terkait nama Museum Batam Madani yang diusulkan Wali Kota Batam, menurutnya nama yang bagus. Namun Sani mengusulkan nama Museum Al Madinah. “Karena berbicara Madinah berbicara Nabawi, berbicara Madinah juga Madani,” tutur Sani.
Begitu pun dengan isi meseum, bukan hanya tentang Batam, tapi Kepri secara keseluruhan termasuk sejarah kerajan Riau, awal mula Kepulauan Riau. ”Yang lebih penting dokumen pelaksanaan MTQ Nasional, ada ruangan khusus untuk itu. Bagaimana pembukaan maupun penutupan, dan lain sebagainya,” ungkap Sani. Dokumen MTQ merupakan hal yang berharga, bisa menjadi kebanggaan masyarakat Kepri 50 hingga 60 tahun mendatang.
Namun secara garis besar, Pemprov menyerahkan seluruhnya kepada Pemko Batam. (Batampos/hgt)
@
Tagged @ Berita Batam.
Tagged @ Pemko Batam
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten