Atasi Kerusakan Hutan
BATAM HARI INI - Memperingati Hari Lingkungan Hidup sedunia tahun 2014 dengan thema "Raise your voice not the sea level", Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Hidup (Bapedalda) Kota Batam, menggelar penanaman pohon mangrove, di Tanjung Piayu Laut, Sei Beduk, Sabtu (14/6) pagi.
Bahkan, pihak Bapedalda Kota Batam juga mengadakan lomba pengelolaan lingkungan terbaik skala non industri dan industri.
Kemudian, untuk pemenang lomba mendapat penghargaan langsung dari Walikota Batam bertempat di depan Martabak Har Nagoya bersamaan dengan pelaksanaan "Car Free Day". Dan selain itu, acara itu dimeriahkan senam bersama berserta hiburan dan door price.
Kepala Bapedalda Batam Dendi Purnomo mengatakan di lokasi penanaman, kerusakan hutan di Pulau Batam kian hari semakin memprihatinkan. Salah satunya pohon mangrove yang sebelumnya akibat pembangunan dan pembukaan perusahaan industri shipyard sempat tersisa 24 persen.
Kini kepunahannya terus berlanjut hingga akhirnya tinggal 6,2 persen lagi. " Kemarin sempat 24 persen, dan hasil evaluasi tim Bapedal Kota Batam per 2010 menjadi 6,2 persen," kata Dendi Purnomo saat ditemui disela-sela penanaman pohon bakau di kampung Tanjung Piayu Laut, kemarin.
Dendi mengaku untuk 2014 belum diketahui berapa persen pemulihan hutan bakau di Pulau Batam, pasalnya sejak 2010 hingga saat ini pihaknya gencar melakukan penanaman pohon bakau di sejumlah titik yang saat ini diperuntukan untuk reboisasi pohon bakau.
" Ada tiga titik lokasi untuk reboisasi pohon bakau, diantaranya Pulau Lengkana, Dangsi dan kawasan Tanjung Piayu serta pulau-pulau yang ada didepannya," kata Dendi.
Seperti yang dilakukan saat ini, sambung Dendi pihaknya melakukan penanaman 53 ribu pohon bakau yang nantinya dibagi di beberapa titik yang sudah ditetapkan sebagai lokasi reboisasi pohon bakau ini. " Untuk Tanjung Piayu Laut sendiri dialokasikan 5000 pohon bakau," katanya.
Selain untuk menimalisir kepunahan pohon bakau, penanaman pohon bakau yang dilakukan di Piayu Laut ini juga untuk memperingati hari Lingkungan Hidup 2014.
Masih kata Dendi, dirinya mengakui kepunahan pohon bakau ini rata-rata disebabkan dari pembukaan lahan untuk industri dan perumahan.
Dendi menambahkan, 53 ribu bibit pohon bakau ini selain dari Bapedal Batam, juga merupakan sumbangan dari 17 sponsor yang merupakan masing-masing perusahaan yang bergerak di bidang industri dan pengelolaan limbah, diantaranya Panasonic.
PT. ASL, PT Bengint Nusantara Industries, PT Citra Tubindo Tbk, Bredero Shaw dan b'right PLN Batam. Kemudian Panbil Industrial Estate, DDW-PaxOcean, PT Citra Shipyard, PT Shimano Batam, PT Philips Indonesia, PT Batamindo Invesment Cakrawala, PT Desa Air Cargo Batam, PT Semesta Citra Alam, PT Jagar Prima Nusantara serta PT Batam Sludge and Slope Technology.
Sementara itu, Jamiun Munir, Ketua RW 10 Tanjung Piayu Laut menyampaikan mendukung penuh baik atas tindak lanjut dari pihak Bapedalda Batam.
Mudah-mudahan apa yang ditanam tersebut bisa berguna bagi nelayan, karena selama ini ikan yang sebelumnya gampang ditangkap dari hutan bakau susah, jadi kalau sudah ditanam pasti kedepannya gampang untuk ditangkap nelayan setempat.(ded)
@
Tagged @ Sosial Kemasyarakatan
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten