informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Pemko Batam Bentuk Tim Pengisian Museum Kota

Walikota Batam
BATAM HARI INI -  Pemerintah Kota Batam mulai mempersiapkan segala kebutuhan untuk perombakan bekas astaqa MTQ Nasional XXV menjadi museum. Persiapan salah satunya dilakukan dengan mengundang sejarawan serta tokoh masyarakat setempat untuk menampung masukan dan saran. Pertemuan diadakan di Kantor Walikota Batam, Selasa (1/7).

Bangunan calon museum ini berdiri di Dataran Engku Putri Batam Centre yang juga berfungsi sebagai ruang terbuka hijau. Berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Tata Kota Batam, Gintoyono, luas bangunan eks-astaqa ini adalah 1.400 meter persegi termasuk plazanya. Ruang tertutup yang berada di lantai 1 seluas 337 meter persegi. Selain itu juga ada lahan kosong di basement yang bisa dimanfaatkan untuk bagian museum.

“Totalnya ada 700 meter persegi yang rencananya digarap menjadi museum,” kata Gintoyono.

Ia juga memaparkan rencana tata ruang yang akan dibuat dengan dasar luasan tadi. Dengan menggunakan visual, ia menjelaskan perjalanan di dalam museum dimulai dari hall utama di lantai 1. Hall ini mampu menampung 60 pengunjung sebelum dialirkan ke bagian-bagian lain di museum.

Di lantai 1 ini rencananya akan menggambarkan perjalanan sejarah mulai dari Nong Isa, penjajahan Belanda, hingga masa kemerdekaan. “Selain galeri berupa gambar-gambar di dinding juga akan disiapkan tempat untuk barang-barang peninggalan sejarah,” kata Gintoyono.

Dari ruang tersebut, perjalanan dilanjutkan ke bagian basement. Di sini akan digambarkan tentang Batam saat masih menjadi bagian dari Kabupaten Kepri Provinsi Riau. Kemudian masuk ke bagian Batam yang dikembangkan oleh Pertamina di jaman Ibnu Sutowo, dilanjutkan cerita pembangunan yang dilakukan Otorita Batam dari jaman Habibie, dan Batam yang menjadi kota administratif, hingga wilayah otonomi dengan berdirinya Provinsi Kepri. Di basemente juga akan disiapkan ruang khusus untuk khasanah melayu.

Selanjutnya naik lagi ke lantai 1, di bagian yang memunculkan rencana pembangunan Kota Batam ke depan. Di dalam wilayah ini juga ada sejarah astaqa berdiri. Kemudian pengunjung akan dibawa ke ruang galeri handy craft atau tempat membeli oleh-oleh khas Batam. Dan terakhir pengunjung dibawa keluar untuk berfoto di bagian depan museum.

“Tapi ini semua baru perencanaan kami, menyesuaikan dengan luas ruang yang tersedia,” kata Gintoyono.

Walikota Batam, Ahmad Dahlan mengingatkan pihak Dinas Tata Kota untuk juga menyiapkan ruang presentasi. Sehingga pengunjung yang datang akan mendengarkan presentasi terlebih dulu sebelum mulai berkeliling di museum.

Sementara itu sejarawan, Aswandi menyarankan agar dibuatkan juga gudang. Karena museum ini nantinya pasti akan berkembang. Sehingga akan banyak tambahan barang yang masuk. Tak mungkin seluruh benda bersejarah tersebut akan dipamerkan sekaligus.

“Selain itu juga perlu ada ruangan untuk pameran temporer. Dan perlu dilakukan kunjungan ke beberapa museum. Museum kita harus berbeda, karena di Malaysia dan Singapura juga memasukkan sejarah kerajaan Riau Lingga dalam museumnya,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri, Arifin Nasir mengapresiasi rencana pembangunan museum ini. Karena wilayah Kepri mutlak memerlukan museum. Adapun pesan yang disampaikan Arifin antara lain perlu segera ditetapkan klasifikasi museum ini. Apakah museum sejarah Batam, museum melayu, atau religi. Dan perlu melihat museum-museum serupa yang sudah ada sebagai perbandingan.

“Dan mungkin harus ada UPT di bawah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan untuk pengelolaannya. Nanti dialah yang membuat program, dan lainnya. Ini memang kerja berat, karena jangan sampai museum ini nanti tidak bisa menjadi pusat kajian dan sumber informasi,” kata Arifin.

Dinas terkait juga harus sudah mulai mengumpulkan benda-benda bersejarah yang akan mengisi museum. Dan untuk mengisi museum ini juga tidak mudah. Perlu tim kurator yang handal. Dinas juga perlu menyediakan anggaran untuk pemeliharaan benda-benda pusakanya.

Saran tersebut disambut baik oleh Walikota. Di akhir pertemuan tersebut, langsung dibentuk tim untuk mencari benda-benda yang akan mengisi museum ini. Selain itu ia juga setuju dengan saran terkait pembentukan UPT.



@



1 komentar - Skip ke Kotak Komentar

Anonim mengatakan...

Assalamu Alaikum wr-wb, perkenalkan nama saya ibu Rosnida zainab asal Kalimantan Timur, saya ingin mempublikasikan KISAH KESUKSESAN saya menjadi seorang PNS. saya ingin berbagi kesuksesan keseluruh pegawai honorer di instansi pemerintahan manapun, saya mengabdikan diri sebagai guru disebuah desa terpencil di daerah surakarta, dan disini daerah tempat mengajar hanya dialiri listrik tenaga surya, saya melakukan ini demi kepentingan anak murid saya yang ingin menggapai cita-cita, Sudah 9 tahun saya jadi tenaga honor belum diangkat jadi PNS Bahkan saya sudah 4 kali mengikuti ujian, dan membayar 70 jt namun hailnya nol uang pun tidak kembali bahkan saya sempat putus asah, pada suatu hari sekolah tempat saya mengajar mendapat tamu istimewa dari salah seorang pejabat tinggi dari kantor BKN pusat Jl. Letjen Sutoyo No. 12 Jakarta Timur karena saya sendiri mendapat penghargaan pengawai honorer teladan, disinilah awal perkenalan saya dengan beliau, dan secara kebetulan beliau menitipkan nomor hp pribadinya 0853-1144-2258 atas nama Drs Tauchid SH.MSI beliaulah yang selama ini membantu perjalan karir saya menjadi PEGAWAI NEGERI SIPIL.alhamdulillah berkat bantuan bapak Drs Tauchid SH.MSI SK saya dan 2 teman saya sudah keluar, Wassalamu Alaikum Wr Wr

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Pemko Batam Bentuk Tim Pengisian Museum Kota