Petugas Pendukung MTQ Nasional 2014 Diajari Cara Menyambut Tamu |
BATAM HARI INI – Panitia Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXV menggelar pelatihan petugas pendukung (in house training) MTQ di Hotel Goodway selama dua hari mulai kemarin hingga hari ini, Jumat (23/5). Pelatihan ini diadakan untuk meningkatkan pemahaman dasar penyelenggaraan MTQ.
”Selain juga meningkatkan pengetahuan standar tentang pelayanan tamu,” kata Abdul Malik, Ketua Panitia In House Training, dalam pembukaan acara, Kamis (22/5). Pelatihan ini diikuti oleh 175 petugas lapangan dari pejabat SKPD Pemerintah Provinsi Kepri dan 100 mahasiswa. Semuanya akan dibagi menjadi 34 kelompok, sesuai dengan jumlah provinsi. Satu kelompok untuk satu provinsi. Masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Empat petugas lapangan dan seorang mahasiswa.
Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Provinsi Kepri Reni Yusneli menjadi pemapar pembuka dalam pelatihan ini. Dalam paparannya, Reni mengatakan, petugas pendukung MTQ bertugas untuk mendampingi dan memenuhi kebutuhan kafilah selama MTQ berlangsung. Merekalah yang bertanggungjawab atas para kafilah selama berada di Batam.
Tanggungjawab itu meliputi, penjemputan dan pengantaran kafilah dari hotel ke lokasi MTQ, memastikan makanan siap, dan mengingatkan jadwal-jadwal para kafilah. Bahkan, sampai menentukan rute jalan, apabila terjadi kemacetan.
”Jangan sampai kafilah itu terlambat datang ke lokasi perlombaan,” kata Reni.
Setiap petugas pendukung harus dapat melayani dengan baik dan jernih. Apalagi ini menyangkut pelaksanaan MTQ. Pengucapan kata-kata kotor harus ditahan. Begitu pula dengan rasa sakit hati dan amarah.
Senyum adalah syarat utama dalam melayani. Baru kemudian diiringi dengan sabar. ”Capek itu sudah pasti. Tapi buatlah yang baik-baik untuk MTQ ini,” tuturnya.
Pernyataan Reni senada dengan pesan Ketua Panitia MTQ Nasional XXV Soerya Respationo. Sebelum membuka pelatihan secara resmi, Soerya berharap para petugas pendukung dapat melayani dengan sepenuh hati. Petugas pendukung ini seakan menjadi tuan rumah dalam MTQ. Keramah-tamahan khas Melayu harus dijunjung tinggi.
”Acara boleh sukses tapi selama kontingen tidak disambut dengan baik ya sama saja,” kata Soerya.
Petugas pendukung memiliki tugas untuk memberikan kesan yang terbaik bagi para kafilah. Jika para kafilah datang dengan senang hati, mereka pun harus pulang dengan senang hati pula.
”Kalau ada hal yang tak enak, jangan dimasukkan hati. Jangan lupa, kita harus menyambut tamu dengan sabar-sabar saja,” ujarnya. (ceu)
@
Tagged @ MTQ 2014
0 komentar:
Posting Komentar - Kembali ke Konten