informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Gas Elpiji Langkah, Dijual Rp.22 Ribu

Dapatkan info ter Update seputar P. Batam di : http://batampos.co.id/baca/batam
BATAM HARI INI – Kelangkaan elpiji tiga kilogram di Batam terus berlanjut. Hampir semua pangkalan elpiji di daerah Batuaji dan Sagulung kehabisan stok gas bersubsidi tersebut. Anehnya, malah ada sejumlah kios atau warung yang menjual gas tapi dengan harga yang sangat mahal, mencapai Rp 22 ribu pertabung.

Kios di deretan Simpang Barelang dan sejumlah warung di Batuaji contohnya, hampir semuanya menyediakan gas elpiji dengan harga di atas harga eceran tertinggi (HET). Tetapi karena tidak ada di pangkalan, warga terpaksa membeli elpiji tersebut walaupun mahal.

”Saya sudah keliling, pangkalan kosong. Terpaksa harus beli di kios-kios ini. Harganya mahal, tapi harus tetap dibeli daripada tidak masak,” kata Esita, warga Perumahan Pemda II Batuaji.

Kepala Bidang ESDM, Dinas Perindustrian Perdagangan dan Energi Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kota Batam, Amiruddin mengakui banyak kios yang menjual elpiji tiga kilogram dengan harga yang lebih mahal. Dalam waktu dekat, pihaknya akan menertibkan dan melakukan razia.

”Kita akan turun ke lapangan. Kita akan menertibkan agar tidak ada lagi gas elpiji yang dijual di kios. Dan memang itu tidak bisa dijual di kios, hanya di pangkalan,” jelasnya.

Selain itu, lanjutnya, Disperindag juga akan turun untuk melakukan verifikasi pangkalan elpiji di Batam. Jika ditemukan ada pangkalan yang nakal, maka akan langsung ditertibkan. Ia meminta agar tidak ada pangkalan yang nakal.

Sebelumnya Disperindag melakukan verifikasi pangkalan. Dari sekitar 1.400 pangkalan yang didata, hanya 1.200 pangkalan yang masuk kategori sah dan tetap dipertahankan.

”Jadi ada sekitar 200 pangkalan yang kita kurangi. Ini setelah kita lakukan verifikasi, memang tidak layak. Ada yang saling berdekatan dan ada yang sudah sering mendapat sanksi,” kata Amiruddin.

Dia mengatakan, verifikasi ini masih tetap dilakukan, dan sudah memasuki tahap finishing. Menurutnya, untuk membuat pangkalan, pihak Disperindag dan Pertamina akan melakukan kajian, apakah layak atau tidak dibangun di suatu tempat.

Terkait kuota elpiji untuk Batam, Amiruddin mengaku hingga saat ini belum dikeluarkan oleh pusat. Meski demikian, lanjutnya, jika ada kelangkaan maka pihaknya bekerjasama dengan Pertamina bisa melakukan extra dropping, meski ini tidak menjadi solusi.
”Kalau kuota belum keluar. Tetapi kalau memang sudah ada kelangkaan, maka kita dilakukan extra dropping. Ini sudah kita lakukan beberapa kali di sejumlah daerah,” ujarnya.

Tindak Agen Nakal

Sementara itu, Wali Kota Batam, Ahmad Dahlan heran mengetahui ada pengecer yang tak memiliki izin bisa menjual gas 3 kg.  Padahal penjualan gas hanya di tingkat pangkalan yang didistribusi dari agen.

”Darimana mereka (pengecer, red) dapat gas?,” tanya Dahlan kepada Batam Pos di Hotel Nagoya Plasa, Minggu (25/5).

Dugaan pengecer mendapatkan gas dari pangkalan atau agen, maka Dahlan akan segera memanggil Pertamina Kepri untuk mempertanyakan harga gas 3 kg bisa mencapai Rp 20 ribu hingga Rp25 ribu atau di atas narga normal Rp15 ribu.

Pemko akan meminta Pertamina untuk melakukan pengawasan serta menindak agen yang bermain.

”Saya minta Pertamina untuk mencabut izin agen. Pemko juga akan melakukan razia, menertibkan pangkalan nakal yang menyalahgunakan izin yang diberikan pemerintah,” tegasnya.

Menurut Dahlan, kelangkaan bukan hanya ulah spekulan semata. Tapi, lanjutnya, meningkatnya jumlah pengguna gas 3 kg menjadi salah satu penyebab. Pengguna gas 12 kilogram beralihnya ke 3 kg setelah harganya dinaikan.

Karena itu, Dahlan mengimbau kepada masyarakat menengah ke atas yang dulunya menggunakan gas 12 kg agar tidak menggunakan gas bersubsidi. ”Kasihan masyarakat bawah yang membutuhkan,” ungkapnya.

Pantauan di lapangan, pengecer ilegal tak sulit ditemui. Di Batamcentre misalnya, hampir setiap kios menjual gas 3 kg meskipun tak memiliki izin dari pemerintah.

”Pangkalan resmi memiliki papan nama, biasanya di perumahan. Kuota yang diberikan agen untuk masyarakat di wilayahnya,” sambung Amiruddin.

Bukan hanya pengecer di kios-kios yang banyka menawarkan gas 3 kg, tapi pedagang gas menggunakan motor juga banyak ditemui. Berkeliling ke perumahan-perumahan dengan tawaran harga yang mahal.



@



0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Gas Elpiji Langkah, Dijual Rp.22 Ribu