informasi berita layaknya sebuah koran yang ada di batam

Virus Mers Beredar, Batam Masih Aman

Virus Mers belum masuk di Batam
BATAM HARI INI - Walikota Batam Ahmad Dahlan menyampaikan belum ada warganya yang terjangkit virus Middle East Respiratory Syndrome (MERS). Hingga kini, Batam masih aman dari virus asal Arab tersebut. 
"Sejauh ini laporan dari Kemenag, Batam masih aman dari virus MERS. Dan virus ini juga tidak menularkan ke orang lain," kata Dahlan kepada wartawan di Batam, Minggu (11/5) kemarin.

Katanya, selama ini Pemerintah Kota Batam selalu melakukan pemeriksaan jika ada warga yang hendak berangkat haji maupun umroh. Dalam hal ini, pihaknya memberikan suntikan meninitis terlebih dahulu.

"Kami selalu memeriksa orang yang ingin berpergian haji maupun umroh," ucap Dahlan.

Selain itu juga, warga Batam yang pergi haji atau umroh setelah tiba di Batam dicek kesehatannya. Pengecekan itu dilakukan perugas Karantina Kesehatan di Bandara Hang Nadim.  

Walaupun Batam belum memiliki sesor virus dibandara Hang Nadim, tapi dia yakin bahwa Batam akan terbebas dari virus MERS.

"Tentu kita berharap tidak ada masyarakat yang terkena virus ini," pungkas Dahlan. 

Sementara itu di Medan, pasien suspect virus MERS yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Adam Malik Medan, Sumatera Utara, terus bertambah.

Minggu dini hari, seorang pasien suspect virus MERS harus menjalani perawatan di ruang isolasi, setelah mengalami demam tinggi disertai batuk dan sesak nafas sekembalinya dari Tanah Suci.

Pasien berinisial M sebelumnya menjalani perawatan di sebuah klinik swasta di Kota Medan. Namun, karena pasien memiliki gejala klinis yang mengarah terjangkitnya virus MERS, tim medis langsung merujuknya ke Rumah Sakit Adam Malik Medan.

M, pasien wanita berusia 26 tahun ini diketahui baru kembali dari menjalankan ibadah Umroh pada Jumat (9/5)  lalu. Pasien ini sendiri mengaku langsung jatuh sakit setibanya di Tanah Air.

Hingga saat ini tim media Rumah Sakit Adam Malik Medan masih merawat tiga pasien suspect virus MERS lainnya.

Tim medis telah memulangkan seorang pasien berinisial SHN, warga Serdang Bedagai, setelah hasil uji laboratorium memperlihatkan hasil negatif.

Sebelumnya, seorang pasien suspect virus MERS berinisial KS meninggal dunia pada Minggu (4/5) lalu.

Aktifkan Thermoscanner 

Di Jawa Tengah, Bandara Internasional Adi Soemarmo di Solo melakukan upaya antisipasi merebaknya virus MERS dengan cara memasangkan alat pendeteksi virus bernama Thermoscanner.

Airport Operation and Readiness Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Adi Soemarmo, Rini Sri Rahayu mengatakan, pemasangan alat itu ditempuh lantaran banyaknya jemaah umroh yang berangkat dari bandara tersebut.

"Untuk mudah melakukan pendeteksian, kami memasangkannya di pintu kedatangan Internasional," tutur Rini, kemarin. 

Dikatakannya, biasanya para jemaah berangkat dari Adi Soemarmo untuk kemudian connecting flight dari Jakarta, Singapura, atau Malaysia.

"Sebetulnya, Thermoscanner sudah dipasang sejak lama di Bandaara Adi Soemarmo. Namun setelah virus MERS kembali merebak di Indonesia, pihak keamanan bandara kemudian melakukan pengaktifan alat tersebut sejak dua hari lalu," terang Rini.

Namun demikian, Rini mengklaim jika hingga saat ini pihak Bandara Adi Seomarmo belum mendapati penumpang yang terindikasi terkena sindrome MERW. 

MERS Cov sendiri disebabkan oleh infeksi virus Corona dan merupakan salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS. Meski penularannya tidak secepat virus SARS, virus MERS ini dianggap lebih mematikan.

Ada beberapa kewaspadaan yang dapat dilakukan dalam pencegahan penularan virus ini. Travel advice (saran perjalanan), travel warning (peringatan perjalanan), travel restriction (pembatasan perjalanan) dan travel ban (larangan perjalanan).

Pertimbangan untuk penentuan tingkat kewaspadaan dapat dilakukan apabila terjadi peningkatan angka infection rate (tingkat infeksi), khususnya bila lebih dari 2. Selain itu juga bila terjadi penularan berkelanjutan antara manusia ke manusia dan bila ada pernyataan pandemi dari Dirjen WHO.

Belum ada vaksin khusus untuk pencegahan serangan virus MERS CoV ini, dan untuk sementara prinsip penanggulangannya adalah seperti yang disebutkan dalam konsep Global Health Security (GHS). Yaitu prevention (pencegahan), detect (menemukan) dan response (tanggapan).

Hingga kini dilaporkan sudah 109 orang tewas akibat virus tersebut. Informasi terbaru, Pemerintah Arab Saudi telah menemukan 25 penderita baru MERS. (hk/byu/dtc/vvn)



@


Recommended posts

0 komentar:

Posting Komentar - Kembali ke Konten

Virus Mers Beredar, Batam Masih Aman